Nenia muncul dari kamar sambil membereskan acak rambut dan kusut pakaian, ”Hei Dur, kamu mau tidur di sini?”
Suara Nenia tenang sekali, biasa saja, saya terkejut, juga terkejut melihat ketenangan itu.
Belum sempat aku menjawab, dari kamar Bang Eel muncul.
”Kamu tak ke kosku aja, Dur?”
Saya berusaha untuk tak tampak kaget.
”Oh, eeee… iya, Bang. Saya mau balikin kunci aja kok, Bang” kataku.
Saya balik badan.
Kunci kutinggalkan.
Saya pikir malam ini saya tidur di kantor Metro Kriminal saja, seperti hari-hari awal saya kerja di kota ini. (*)