Mila bertanya macam-macam dengan cemas.
Dia selalu penuh perhatian seperti itu kepada siapa saja.
Dia beri tahu ada telepon dari Risman Patron, beberapa orang lain.
”Pak Risman minta kalau Mas Dur sampai kantor segera telepon balik, Mas. Pak Sirait juga, telepon. Saya tak tahu, siapa dia, dia bilang kasih tahu aja bekas sopir Pak Habibie, ” kata Mila.
”Saya teleponkan, ya?”
Saya tertawa dengan cara Pak Sirait, Roni Sirait, menjelaskan identitasnya.
Bekas sopir Pak Habibie.
Itu branding yang kuat sekali, kalau dalam marketing.
Di kota ini, hanya dia yang bisa memakai kalimat itu.
Saya harus segera menemuinya.
Lekas sekali berita menyebar, dia pasti ingin tahu kabar kebakaran panti itu.
Aku bicara sebentar dengan Bang Ameng lewat telepon.
Ia terdengar tulus.
Mengajukan banyak tawaran, termasuk ambil rumah di perumahan yang sedang ia bangun.
Tak usah pakai uang muka, katanya, cicil aja semampunya.
Belum tentu saya menerimanya tapi rasanya kebaikan-kebaikan seperti itu membesarkan hati, apalagi di saat tertimpa musibah begini.