”Kita bukan koran kriminal, Dur. Jangan kebawa-bawa Metro Kriminal,” kata Bang Eel.
Saya mendebatnya.
”Ini bukan soal kriminal, Bang. Ini soal keamanan. Dan itu terkait dengan investasi. Kalau istri AKBP aja bisa hilang, dibunuh, gimana nasib puluhan ribu pekerja perempuan itu, Bang. Berapa Sandra lagi harus mati…”
Bang Eel melemah. Ia berkompromi. Ia menyetujui pendapatku.
Dan pagi itu wajah koran seperti dipenuhi oleh tiga koran dengan headline yang berbeda.
Metro Kriminal dengan berita utama Pembantu dan Anak Polisi Ditemukan, Istrinya Masih Hilang.
Podium Kota menjual headline Maestrocorp Mulai Berproduksi!.
Dinamika Kota juga memuat berita Maestrocorp sebagai headline kedua, dan berita utama yang mencolok: Siapa Membunuh Putri. Tanpa tanda tanya.
Semalam judul itu harus diperdebatkan dulu. Bang Eel hanya ingin yakin dengan kata ”Membunuh”.
Saya katakan jelas itu pembunuhan. Mula-mula soal penemuan koper.
Polisi Polsek Telagapinggir yang pertama mendapat laporan sempat memberi keterangan pada Ferdy yang beruntung sekali kebetulan sedang berada di sana.
Ferdy mendapat foto koper merah muda itu dalam mobil patroli dibawa dari TKP ke Polresta.
Polisi itu juga memberi keterangan dugaan isi koper tersebut mayat.
Dia memang tak membukanya, karena penemuan itu segera dilimpahkan ke Polresta.
Ferdy juga mengunjungi TKP berdasarkan info dari petugas polisi Polsek Telagapinggir itu.
”Kayak dibuang di tempat yang sengaja agar cepat ditemukan,” kata Ferdy.