Siapa Membunuh Putri (11): Tentang Inayah

Rabu 14-09-2022,07:48 WIB
Reporter : Adminradarkaur
Editor : Adminradarkaur

Saya terlambat menyadari bahwa saya menyukai dia, perasaan kehilangan itu justru hadir, menguat setelah dia kembali.

Dalam hal cinta saya memang tak cekatan, lamban menyadari.  

Ada beberapa foto ia tinggalkan, tapi saya ceroboh menghilangkannya. Foto itu juga hilang bersama surat yang ia kirim dan tak pernah aku balas.

Ia mengirim surat setelah beberapa email yang kubalas ala kadarnya. Email itu kemudian tak tak kupakai lagi. Password-nya lupa.

Bertahun setelah itu aku membodoh-bodohkan diriku.  Tahun-tahun setelah meninggalkan Malang adalah fase hidupku yang kacau. Sebelum aku memutuskan berangkat dan bertarung hidup di kota pulau ini. 

Ustad Samsu membiarkan kami makan bertiga di ruangan khusus kantor Pesantren. Ia sibuk dengan para pejabat.

Saya dan Suriyana bergantian bercerita kepada Inayah tentang pertemuan kami di Malang. Dia tak bisa menyembunyikan perasaan rindu yang dia rasakan. Seperti saya juga.

Dia yang dekat di hadapanku sangat berbeda dengan dia yang formal dan kaku tadi ada di panggung dan memberi kata sambutan tadi. 

Dia menjelma kembali menjadi seperti Suriyana yang kutemani di Malang dulu. 

Inayah menyimak dengan antusias, bertanya dan tertawa, dengan sikap wajar seperti seorang sahabat baik, sahabatku, dan Suriyana. 

Dia kulihat turut berbahagia dengan setiap penggal cerita yang membahagiakan saya dan Suriyana.  

Inayah seperti memberikan kesempatan padaku untuk berbahagia, menikmati kegembiraan karena bertemu lagi dengan Suriyana.

Dia dengan halus memberi isyarat agar saya abaikan saja keberadaan dia saat itu, anggap saja dia tak ada, atau anggap saja dia sebagai bagian dari kegembiraanku bertemu kembali dengan Suriyana.

Dia tak ingin kegembiraanku berkurang karena kehadiran dia.   

Dengan mobil pesantren Inayah mengantar saya dan Suriyana ke pelabuhan. Atau tepatnya saya dan Inayah mengantar Suriyana ke pelabuhan. 

Apapun, saya, ya saya saat itu sedang sangat berbahagia. Suriyana tadi seperti menahan tangisan ketika bilang bagaimana dia mencariku dan terus merasa kehilangan karena tak bisa menemukan saya.  

Kategori :

Terpopuler