Lantas karena kekalahannya itu, si Pahit Lidah menjelajahi wilayah Sumatera Selatan dan meninggalkan sejarah turun-temurun.
BACA JUGA:Kisah Semangkuk Buah Anggur untuk Nabi Muhammad, Teladan Akhlak Rasul dari Hadiah Si Miskin
Dua tahun melakukan Pertapaan di Gunung Siguntang, Sang Hyang Mahameru memberinya kekuatan sakti yang terletak di Air Ludahnya.
Ini sebagaimana dikutip radarkaur.co.id dari Buku cerita anak karya M. Rantissi dengan judul si Pahit Lidah.
Diceritakan, dari Legenda Rakyat Sumatera Selatan si Pahit Lidah ini awalnya dikenal sebagai Jawara sakti.
Namun, kehebatannya itu perlahan menanamkan sifat iri hati dan pendendam.
BACA JUGA:2023, Guru Penggerak Akan Diangkat Jadi Kepsek
Dahulu, di wilayah Sumatera Selatan tidak hanya si Pahit Lidah yang dijuluki jawara karena memiliki kekuatan sakti.
Ada seseorang yang dikenal dengan si Mata Empat yang memiliki kekuatan sakti. Dan bisa menghindar dari semua bahaya dan memenangkan banyak pertarungan.
Konon, si Pahit Lidah atau Pangeran Serunting tidak terima kesaktiannya tersaingi.
Begitu pula si Mata Empat yang terkenal angkuh tidak mau orang lain menandingi dirinya.
BACA JUGA:Kurikulum Merdeka lewat Pembelajaran Interaktif, Bupati Kaur: Agar Terwujud Profil Pelajar Berseri
BACA JUGA:4 Wisata Kebun Anggur Terbesar di Indonesia, Intip Keunikan Kampung Anggur
Sama-sama tidak terima, si Mata Empat dan si Pahit Lidah memutuskan untuk adu kesaktian.