CNG juga bisa digunakan untuk membantu meningkatkan masa pakai oli pelumas mesin kendaraan, hal itu karena mudah bercampur dengan udara.
Yang lebih hebatnya adalah CNG bisa menghasilkan karbon dioksida, nitrogen oksida, sulfur oksida, karbon monoksida dan partikulat yang rendah. Sayangnya, gas yang satu ini membutuhkan ruang lebih besar dibandingkan tangki biasa.
Dengan menyalurkan gas bumi non pipa untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar di kawasan pariwisata Bali.
BACA JUGA:Puan Maharani Soal RUU ASN: Benarkah Peluang Tenaga Honorer diangkat PNS Tanpa Tes 2023?
Sektor yang dibidik selain kendaraan yakni hotel, restoran, dan kafe (horeka). Gas bumi sebagai energi bersih itu sejalan dengan menciptakan kawasan pariwisata di Pulau Dewata.
PGN juga sudah sukses mengawal Forum G20 untuk menciptakan Nett Zero Emission.
Untuk memastikan kehandalan pasokan CNG, PT Pertagas Niaga sebagai Afiliasi Subholding Gas Pertamina mengoperasikan Terminal Mengwi Station Pengisian CNG dan LNG.
Terminal CNG ini berlokasi di Badung, Bali.
Terminal CNG Mengwi ini memiliki kapasitas pengisian sebesar 600 – 1.000 M³ per jam.
BACA JUGA:Aturan Baru BBM berlaku 1 Januari 2023, 3 Jenis BBM Dilarang Punya Waktu 11 Hari Lagi
Dari station ini, CNG dapat melayani kebutuhan pelanggan dengan berbagai moda transport seperti yang dikemas ke dalam tabung cylinder atau cradle dengan volume lebih besar, kemudian dikirim ke pelanggan.
Adapun industri perhotelan yang menjadi pioneer penggunaan CNG di Bali yaitu Trans Resort Bali sejak April 2022.
Dampak positif dari penggunaan CNG dirasakan pelanggan, sehingga pengguna CNG di Bali terus bertambah.
Selain CNG, pemenuhan gas bumi non pipa LNG juga terus bertambah, diantaranya Conrad Hotel dan Hotel SOL by Melia. Guna fleksibilitas penyaluran, LNG dikemas dalam bentuk microbulk, kemudian dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar di dapur, boiler pemanas air, dan laundry.