Menurut International Energy Agency, Rusia merupakan eksportir minyak mentah kedua terbesar di dunia.
Diatasnya adalah Arab Saudi. Namun bila digabung dengan produk-produk turunannya, ekspor Rusia merupakan nomor satu dunia.
BACA JUGA:5 Alasan Pensiun Dini Massal Menurut RUU ASN, Dipecat Secara Hormat atau Tidak Hormat?
BACA JUGA:Pengen Saldo DANA Gratis? Pemegang Kartu KIS BPJS Kesehatan Bisa Terima Mulai Rp10 Juta
Sementara itu harga minyak mentah dunia bahkan sempat berada pada posisi paling rendah pada pedagangan pekan lalu yakni USD 71 per barrel.
Namun besaran harga BBM Pertamina yang akan ditetapkan nanti tentu bukan hanya melihat fluktuasi harga minyak mentah dunia.
Ada pertimbangan lain seperti harga Mean of Plats Singapore (MOPS) maupun nilai tukar rupiah.
"Tentu kita review. Secara berkala semua Jenis Bahan Bakar Umum (JBU) akan dikaji dengan pertimbngan-perimbangan yang ada," kata Irto seperti dikutif radarkaur.co.id dari CNBCIndonesia, Minggu 25 Desember 2022.
Sementara itu pada 1 Desember 2022 lalu, harga BBM Pertamina telah mengalami kenaikan untuk jenis Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Irto sebelumnya mengatakan, kenaikan harga ini merupakan evaluasi harga secara berkala untuk produk-produk BBM non-subsidi yakni Pertamax Series dan Dex Series.
Disisi lain, Kementerian ESDM juga sudah mengeluarkan aturan baru BBM berlaku 1 Januari 2023.
Sementara itu, 3 hari kedepan atau mulai 1 Januari 2023 terdapat 3 jenis BBM dilarang dijualbelikan di wilayah Indonesia.
BACA JUGA:Tahun Depan, Pembelian Pertalite dan Solar Subsidi Dibatasi, Siap Beralih ke CNG?