"Terharu sekaligus kagum ketika saya mendengarkan certa-cerita praktik baik yang dilakukan kepala sekolah penggerak, guru penggerak dan organisasi penggerak di Sulawesi Utara," kata Nadiem lewat postingan Instagram bercentang biru miliknya.
BACA JUGA:Kabar Gembira, TPP ASN Kaur Bakal Naik 2023, Sisa TPP dan Uang Makan ASN 2022 Dibayarkan?
BACA JUGA:Bakso 86! Jajanan Bakso 8 Varian dengan Kuah Taichan Pedas Level Up yang Terkenal di Kaur-Bengkulu
Ia menyebutkan contoh serta dukungan program Merdeka Belajar sudah direalisasikan oleh Pemda Sulawesi Utara, salah satunya adalah Kabupaten Minahasa.
Seperti salah satu sekolah yang ia kunjungi yakni SMP Lokon St Nikolaus di Tomohon.
Yang mana Kabupaten ini sudah berkomitmen dalam mengangkat Guru Penggerak menjadi Kepala Sekolah Penggerak.
Hal ini dibenarkan Kepala Dinas Kabupaten Minahasa, Tommy Wuwungan.
BACA JUGA:Provinsi Lampung dan Makanan Khasnya Ikan Seruit Bakar-Sambel Terasi Paling Populer
BACA JUGA:16 Calon Siswa Mendaftar, SMPIT-IK Banyak Keunggulan
“Dalam upaya pengangkatan Guru Penggerak menjadi Kepala Sekolah Penggerak. Kepala Dinas Pendididikan wajib selalu memberikan masukan. Tahun ini, kami sudah memprioritaskan 60 Guru Penggerak diangkat jadi Pengawas sebagai dukungan Program Merdeka Belajar,” ujar Tommy.
Selain memprioritaskan Guru Penggerak jadi Kepsek dan Pengawas, dalam dialog di Kota Tomohon juga menghadirkan penerima Manfaat dari Program Organisasi Penggerak (POP).
Salah satu penerima manfaat POP tersebut adalah Jourike Runtuwarouw.
Ketua Majelis Pendidikan Kristen di Wilayah Sulut-Gorontal.
BACA JUGA:Daerah Istimewa Aceh, Tapi Termiskin di Sumatra, 3 Wilayah Ini Penyumbang Penduduk Miskin Terbanyak!
Jourike Runtuwarouw menyatakan bahwa selama masa Pandemi Majelis Pendidikan Kristen telah melangsungkan Pelatihan Guru dan Kepsek jenjang PAUD.
Adapun wilayah sasarannya ialah Sulawesi Utara dan Gorontalo. Pelatihan yang diberikan berupa Pelatihan literasi dan numerisasi serta PAUD Intensif.