Atau persentase campuran 35 persen BBN CPO sawit dengan BBM solar.
Dadan Kusdiana, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM menyampaikan bahwa BBN solar campur CPO itu dinilai akan dapat mengurangi ketergantungan dari BBM impor.
Selain itu bahan bakar nabati juga akan mengurangi emisi gas buang secara signifikan.
Sehingga pemberlakuan bahan bakar nabati B35 secara langsung akan menguntungkan devisa negara dan menjaga udara lingkungan tetap bersih.
Adapun keuntungan masyarakat terutama petani sawit adalah harga sawit diprediksi akan naik dan stabil.
BACA JUGA:BPH Migas Jelaskan Aturan Baru BBM, Tak Boleh Pindah SPBU, Pakai Mypertamina atau Dijatah!
Disebabkan pengolahan BBN akan membutuhkan TBS sawit secara terus menerus.
Sehingga petani sawit atau masyarakat pengelola perkebunan kelapa sawit dapat merasakan dari peningkatan konsumsi biodiesel domestik.
"Manfaat implementasi program biodiesel berbasis sawit yang diterapkan yaitu penghematan devisa dan penyerapan tenaga kerja (petani sawit).
BACA JUGA:Simak, Opsi Jalan Tengah Penghapusan Tenaga Honorer versi Analis Ini Boleh jadi Solusi Terbaik!
BACA JUGA:Hotman Paris Geram Pemerkosa Siswi SMA di Lahat Sumsel Divonis 10 Bulan: Saatnya Kita Bergerak!!
Kemudian peningkatan nilai tambah CPO menjadi biodiesel, pengurangan emisi GRS, dan peningkatan konsumsi domestik biodiesel," terang Dadan dikutif radarkaur.co.id dari laman aprobi.or.id.
Penerapan B35 dilakukan sebagai upaya pemerintah menolong para petani sawit.
Utamanya agar harga tandan buah segar (TBS) sawit petani dapat naik kembali.
"Implementasi program B35 merupakan langkah untuk mengantisipasi lonjakan harga minyak dunia.