Hal itu dengan harapan dapat menimbulkan suara yang cukup keras untuk mengusir jaguar tersebut.
Beberapa cerita rakyat Hindu menafsirkan gerhana bulan sebagai akibat dari setan Rahu yang meminum ramuan keabadian.
Dewa kembar matahari dan bulan segera memenggal kepala Rahu, namun setelah meminum ramuan tersebut, kepala Rahu tetap abadi.
BACA JUGA:Kasus Dana BOK 2022 di Kaur, 2 Puskesmas yang digeledah, 14 Puskesmas Lain Sudah Aman?
Untuk membalas dendam, kepala Rahu mengejar matahari dan bulan untuk memangsanya.
Jika ia berhasil menangkap mereka, maka akan terjadi gerhana - Rahu menelan bulan, yang kemudian muncul kembali dari lehernya yang terpenggal.
Bagi banyak orang di India, gerhana bulan dianggap membawa kesialan.
Mereka menutupi makanan dan air serta melakukan ritual pembersihan.
Perempuan hamil, khususnya, tidak boleh makan atau melakukan pekerjaan rumah tangga, untuk melindungi janin mereka.
BACA JUGA:Penerimaan CPNS 2023 Dibuka September, Ini 11 Formasi Prioritas Serta gaji Pokok yang akan diterima
Tidak semua mitos gerhana bernuansa kejahatan.
Suku Hupa dan Luiseño dari California, Amerika Serikat (AS), percaya bahwa bulannya terluka atau sakit.
Setelah gerhana, bulan akan membutuhkan penyembuhan, baik oleh istri bulan atau anggota suku.
Suku Luiseño, misalnya, akan bernyanyi dan melantunkan lagu-lagu penyembuhan ke arah bulan yang menjadi gelap.
Yang lebih positif lagi adalah legenda masyarakat Batammaliba di Togo dan Benin di Afrika.
Secara tradisional, mereka memandang gerhana bulan sebagai konflik antara matahari dan bulan - sebuah konflik yang harus didorong oleh masyarakat untuk diselesaikan.