Proyek DME di Tanjung Enim ini, rencananya beroperasi selama 20 tahun.
Dengan utilisasi 6 juta ton batu bara per tahun, proyek ini dapat menghasilkan 1,4 juta DME per tahun.
Hal itu digadang akan mengurangi impor Elpiji 1 juta ton per tahun.
Sehingga dapat memperbaiki neraca perdagangan.
BACA JUGA:7 Keutamaan Hari Jumat Menurut Al-Qur’an dan Hadist
BACA JUGA:Aturan Baru Elpiji 3 Kg Belum Berlaku, Daerah Mulai Perketat Penyaluran Gas Subsidi
Perlu diketahui, impor LPG Indonesia mencapai sekitar 6 juta-7 juta ton per tahun.
DME juga digadang-gadang dapat menekan devisa impor.
Pasalnya, bahan baku DME yang berupa batu bara jumlahnya sangat banyak di Indonesia.
Menjalankan produksi DME bagaikan memanfaatkan kekayaan alam untuk kepentingan masyarakat luas.
Fasilitas pemurnian itu ditargetkan selesai digarap pada 2026.
Ini artinya, DME akan dapat dinikmati masyarakat pada tahun 2026 atau 3 tahun lagi.
BACA JUGA:Cara Pendaftaran jadi Agen Resmi Pertamina Gas elpiji 3 kg secara Online, Siapkan 10 Syarat ini
BACA JUGA:Cara Pengajuan KUR BNI Online Tanpa Jaminan, Punya 4 Syarat ini Pencairan Lancar Seperti Jalan Tol