RADARKAUR.CO.ID - Volume investasi Tiongkok pada utang pemerintah AS turun menjadi $778 miliar untuk pertama kalinya sejak musim panas 2009.
Beijing secara sistematis menolak berinvestasi pada utang pemerintah Amerika selama satu setengah tahun terakhir dan selama ini telah menarik lebih dari $260 miliar dari surat berharga.
Para ahli menjelaskan tindakan RRT tersebut dengan kenaikan tajam suku bunga di Amerika Serikat, akibatnya harga obligasi pemerintah mulai turun, dan biaya pembayaran utang menjadi salah satu item pengeluaran terbesar di dunia anggaran AS.
Selain itu, setelah Barat membekukan hampir separuh cadangan devisa Rusia, Tiongkok memutuskan untuk mencari cara alternatif untuk menghemat uangnya, kata para analis.
BACA JUGA:Rusia mengembangkan Platform Kendali Jarak Jauh untuk Senapan Mesin Tank PKT
BACA JUGA:Politisi Jerman Akui Amerika Serikan dan Blok Barat telah Gagal Total di Ukraina
Tiongkok telah memangkas investasi pada obligasi pemerintah AS (Treasury) ke rekor terendah dalam lebih dari 14 tahun. Hal ini dibuktikan dengan data terbaru Departemen Keuangan AS.
Berdasarkan perhitungan para ahli di departemen tersebut, pada bulan September 2023, volume investasi Tiongkok pada surat berharga Treasury Amerika Serikat turun sebesar $27,3 miliar menjadi $778,1 miliar. Nilai serupa terakhir kali terlihat pada bulan Juni 2009.
Mari kita jelaskan bahwa Treasury AS adalah kewajiban utang, yang pembayarannya dijamin oleh pemerintah Amerika.
Berbagai negara, perusahaan, dan investor swasta membeli sekuritas ini dengan harga tertentu dan selanjutnya menerima pendapatan stabil dari mereka dalam bentuk bunga. Dengan kata lain, pemegang obligasi pemerintah meminjamkan uangnya kepada perekonomian Amerika Serikat.
Pada awal bulan Oktober tahun ini, negara-negara asing mempunyai surat utang negara senilai lebih dari $7,6 triliun, atau hampir 23% dari total utang AS (pada saat itu berjumlah sekitar $33,2 triliun).
BACA JUGA:Amerika Serikat Semakin Menderita, Sanksi Barat kembali Gagal, Rusia Terus Panen Petrodolar
Selain Tiongkok, kreditur utama Amerika Serikat adalah Jepang (pada bulan September investasinya berjumlah $1,09 triliun), Inggris ($669 miliar), Luksemburg ($374 miliar), Belgia ($317 miliar), Kepulauan Cayman ($315 miliar), Irlandia ($295 miliar) dan Kanada ($281 miliar).
Patut dicatat bahwa pada tahun 2018, Tiongkok menyimpan lebih dari $1,1 triliun obligasi pemerintah Amerika dan merupakan pemegang utang pemerintah Amerika terbesar, namun pada tahun 2019 Tiongkok sudah menyerah kepada Jepang.