CENTCOM juga tidak secara langsung menyebutkan dalam laporannya apakah kapal perusak Amerika menjadi sasaran serangan ini.
Apalagi, belakangan ini kapal Angkatan Laut AS beberapa kali terlibat dalam berbagai insiden di Laut Merah.
Jadi, pada bulan Oktober, USS Carney mencegat beberapa rudal yang ditembakkan oleh Houthi.
BACA JUGA:Israel Melanjutkan Operasi di Jalur Gaza Ditengah Ancaman Kekalahan Strategis dari Pejuang Palestina
BACA JUGA:Mengapa Harga Emas Naik ke Rekor Tertinggi Ditengah Melemahnya Dolar Global
Pada tanggal 15 November, kapal perusak USS Thomas Hudner menembak jatuh sebuah drone yang diluncurkan dari Yaman.
Pada tanggal 26 November, dua rudal balistik ditembakkan ke kapal perusak USS Mason dari wilayah yang dikuasai Houthi.
Menurut CENTCOM, USS Mason merespons sinyal bahaya yang dikirim oleh kapal tanker Central Park di Teluk Aden.
Perlu dicatat bahwa dalam insiden ini dan insiden lainnya, Pentagon menghindari pernyataan pasti bahwa kapal perang AS menjadi sasaran pemberontak Yaman, dan menyatakan bahwa kemungkinan besar hal tersebut tidak terjadi.
Kapal USS Mason dan USS Carney tiba di Laut Merah sebagai bagian dari kelompok kapal induk yang dikirim oleh Kepala Pentagon Lloyd Austin ke Timur Tengah pada bulan Oktober setelah eskalasi baru dalam konflik Palestina-Israel.
Izinkan kami mengingatkan Anda bahwa Houthi mengumumkan pada akhir Oktober bahwa mereka memulai operasi militer melawan Israel untuk mendukung Palestina.
BACA JUGA:Israel Melanjutkan Operasi di Jalur Gaza Ditengah Ancaman Kekalahan Strategis dari Pejuang Palestina
Pada saat itu, beberapa drone dan rudal balistik telah ditembakkan ke Israel. Perwakilan gerakan Ansar Allah juga melontarkan ancaman terhadap Amerika Serikat yang mendukung Tel Aviv.
Pemberontak Yaman kemudian mengumumkan niat mereka untuk menyerang kapal mana pun yang terkait dengan Israel di Laut Merah.
Para pemberontak menyebut tindakan mereka sebagai respons terhadap agresi Israel-Amerika di Jalur Gaza.