Sipetek, sebuah brand olahan ikan dan lauk praktis yang memanfaatkan komoditas lokal untuk meningkatkan kesejahteraan di desa, terutama di Cianjur, Jawa Barat, telah tumbuh menjadi memiliki 20.000 reseller di seluruh Indonesia.
BACA JUGA:Kapolda Bengkulu Mutasi 18 Perwira, Ikut Pendidikan dan Penyegaran
BACA JUGA:5 Sekolah Kedinasan 2024 Seleksi Penerimaan dengan Kuota Terbanyak, Daftar Lewat Link Ini
"Awalnya saya tak banyak tahu tentang memulai UMKM. Namun, berkat perkenalan dengan SETC dan INOTEK pada tahun 2016, Sipetek mulai berkembang. Dari sini saya mendapat banyak pelatihan dan yang terpenting adalah bisa terhubung dengan UMKM lain yang memiliki permasalahan serupa," tambah Aang.
SETC sendiri adalah sebuah program pelatihan kewirausahaan yang telah berjalan sejak 2007. Terletak di area seluas 27 hektare di Pasuruan, Jawa Timur, SETC telah mendidik lebih dari 72.000 peserta dari seluruh Indonesia hingga akhir 2023.
Dari perhatian pada kesulitan belajar penjualan online yang dihadapi UMKM, khususnya para ibu, Aang memutuskan untuk mengoptimalkan penjualan Sipetek secara online, terutama selama pandemi ketika banyak UMKM tutup. Dia memilih untuk menggandeng UMKM yang terdampak untuk menjadi mitra.
"Saya kasih mereka pelatihan, tapi ada yang kesulitan hanya untuk membuat akun Facebook. Akhirnya, mereka memilih untuk fokus membuat produk, dan Sipetek membantu memasarkannya," jelas Aang.
Ismiyati, CEO Super Roti dari Semarang, juga menekankan pentingnya komunitas dalam pertumbuhan usahanya. Super Roti, yang memproduksi roti dari bahan dasar bekatul, telah meraih penghargaan di kompetisi B2B Birthday Bread di Paris dan kini berhasil mengekspor produknya ke Singapura, Belanda, dan Belgia.
"Saya selalu merasa didukung oleh SETC, dan saat saya ke Paris, saya bahkan membawa produk dari rekan-rekan SETC lain untuk diperkenalkan di sana," kata Ismiyati.
Menurut Ira Damayanti dari Indonesian Diaspora SME-SMI Export Empowerment and Development (ID SEED), pentingnya mengetahui produk dan pasar adalah kunci bagi UMKM untuk sukses berbisnis di luar negeri.
"Setiap produk dan pasar memiliki kebutuhan dan regulasi yang berbeda. Penting bagi UMKM untuk melakukan riset pasar yang mendalam sebelum mencoba untuk menembus pasar internasional," ungkap Ira.
Kontribusi Sampoerna dalam Meningkatkan Ekonomi Melalui Pengembangan Kualitas SDM
Ivan Cahyadi, Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), menegaskan bahwa perusahaan sangat berkomitmen dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia.
Fokus pengembangan ini tidak hanya untuk SDM internal, namun juga meliputi mitra usaha di rantai suplai dan berbagai kelompok masyarakat seperti UMKM dan petani tembakau serta cengkeh.
Ivan menjelaskan bahwa kunci dari pertumbuhan Sampoerna adalah inovasi yang didukung oleh pengembangan SDM, yang juga berkontribusi signifikan terhadap ekonomi negara.