ETF Ethereum Spot Disetujui, Harga ETH Diprediksi Tembus USD $10.000, Harga Berbagai Aset Kripto

Senin 27-05-2024,19:29 WIB
Reporter : Bening Gita Pramesti
Editor : Bening Gita Pramesti

Kurangnya edukasi kripto membuat investor mengambil keputusan yang kurang tepat, sehingga biasanya berakhir dengan kinerja yang tidak sesuai harapan.

BACA JUGA:Ini Nama Panwascam Terpilih se-Kabupaten Kaur, Dilantik Hari Sabtu di Hotel Grand Seven One

BACA JUGA:Apa Itu Teknologi Blockchain? Bulan Literasi Kripto, Tokocrypto Perluas Edukasi Finansial ke Medan

Dukungan dan Pertumbuhan Industri Kripto

Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Bappebti, Tirta Karma Senjaya, menjelaskan bahwa edukasi tentang kripto menawarkan banyak manfaat.

Ada beberapa alasan utama mengapa investasi dalam edukasi kripto yang tepat menjadi semakin penting. Ia menekankan bahwa kurangnya edukasi merupakan faktor penghambat adopsi kripto.

Aset kripto bukan hanya soal investasi, karena industri ini membutuhkan talenta baru yang memahami blockchain dan kripto serta memiliki keterampilan teknologi khusus.

Tujuan utama kami adalah membangun komunitas investasi aset kripto yang besar dengan adopsi yang dirasakan oleh semua pihak. Semua ini dimulai dengan edukasi dan literasi,  ungkap Tirta.

Tirta juga menyampaikan bahwa Bappebti terus memperkuat regulasi dan membentuk ekosistem aset kripto di Indonesia yang terdiri dari Bursa, Kliring, dan Depository.

Ekosistem ini diharapkan dapat menciptakan iklim perdagangan aset kripto yang wajar dan fair dalam persaingan yang sehat.

BACA JUGA:Miliki Bagian dari Dubai, Gerbang Anda Menuju Kehidupan Mewah di Dubai

Selain itu, terdapat Komite Aset Kripto yang berperan dalam mendorong pembinaan dan pengembangan industri.
Bappebti mencatat nilai transaksi kripto di Indonesia pada April 2024 mencapai Rp52,26 triliun.

Perkembangan nilai transaksi perdagangan fisik aset kripto di Indonesia pada Januari April 2024 mencapai Rp211,1 triliun.

Sementara jumlah investor kripto di Indonesia mengalami peningkatan. Hingga April 2024, tercatat terdapat 20,16 juta investor kripto, bertambah sekitar 410.000 orang atau naik 2,08% dibandingkan Maret 2024 yang sebanyak 19,75 juta orang.

Ketua Umum Aspakrindo-ABI, Robby, menjelaskan bahwa roadshow edukasi tentang kripto ini dilakukan secara rutin setiap tahun dalam rangka Bulan Literasi Kripto. Hal ini sejalan dengan tren peningkatan minat terhadap kripto di Indonesia.

"Dari asosiasi, kegiatan ini adalah agenda rutin setiap tahun. Kami melihat potensi industri kripto akan semakin besar ke depannya. Saat ini, jumlah investor kripto masih sekitar 10% dari total penduduk Indonesia. Maka dari itu, kami aktif melakukan edukasi.

Kategori :

Terpopuler