Pengaruh Kebijakan Tarif AS-China Terhadap Pasar Kripto

KAUR, RADARKAUR.CO.ID - Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyampaikan pandangannya mengenai dampak kebijakan tarif AS-China terhadap ekonomi global, termasuk Pasar Kripto.

Dalam pernyataannya pada 21 April 2025, Bessent memperingatkan bahwa tarif perdagangan ini berpotensi meningkatkan inflasi dan menciptakan ketidakpastian yang bisa mengganggu pertumbuhan ekonomi dunia.

Meskipun demikian, ia tetap optimis terhadap prospek Bitcoin sebagai aset digital yang dapat memberikan perlindungan terhadap ketidakpastian ekonomi.

Bessent percaya bahwa Bitcoin semakin dilihat sebagai alternatif yang menarik oleh investor di tengah ketegangan geopolitik dan kebijakan moneter yang tidak menentu.

BACA JUGA:Komitmen Memajukan Desa, Koperasi Desa Merah Putih Naga Rantai Dibentuk

BACA JUGA:Bertemu Menteri Desa PDTT, Wabup Sampaikan Kondisi Kaur, Responnya Tak Terduga

Ia memprediksi harga Bitcoin bisa mencapai USD 100.000 pada akhir tahun 2025.

Pandangan ini mencerminkan semakin populernya Bitcoin sebagai alat lindung nilai, mengingat ketidakpastian global yang dihadapi saat ini, baik terkait dengan inflasi maupun kebijakan perdagangan internasional.

Dengan latar belakangnya sebagai manajer investasi berpengalaman, Bessent menilai bahwa Bitcoin kini menjadi pilihan investasi yang semakin solid, tidak hanya untuk investor ritel, tetapi juga bagi lembaga keuangan besar.

Adopsi institusional yang terus meningkat memperkuat fundamental Bitcoin, memberikan harapan untuk permintaan yang lebih stabil dan berjangka panjang.

BACA JUGA:Sesar Besar Sumatra atau Patahan Semangko sepanjang 1900 Km, Bisakah Bergeser Sekaligus Seperti di Myanmar?

BACA JUGA:Coinbase Prediksi Pasar Kripto Meningkat di Q3 2025

Ini menunjukkan pergeseran besar dalam cara dunia melihat aset digital, yang tidak lagi sekadar instrumen spekulatif.

Selain itu, Bessent menekankan pentingnya Bitcoin dalam peranannya sebagai pelindung nilai di tengah situasi ekonomi yang volatile.

Sumber: