Rumah Panggung Suku Semende Lembak, Kokoh Ditengah Modernisasi, Kandung Nilai Estetika dan Fungsional

Rumah Panggung Suku Semende Lembak, Kokoh Ditengah Modernisasi, Kandung Nilai Estetika dan Fungsional

Rumah Panggung Suku Semende Lembak, Kokoh Ditengah Modernisasi, Kandung Nilai Estetika dan Fungsional--radarkaur.co.id

BACA JUGA:Terkena Aturan Baru BBM Subsidi Pertalite, Aerox, Nmax dan Matic Diatas 150 cc Wajib Beli Pertamax

Perubahan kali ini tingkatkan pertama diberi dinding.

Tujuannya sebagai tempat ketika keluarga tersebut membuat sebuah acara juga gudang penyimpanan hasil pertanian dan peralatan rumah tangga serta perabotan yang tak dapat ditempatkan di ruang bagian atas.

Perubahan keempat terjadi sekitar tahun 1937.

Terjadi perubahan pada bagian atap bangunan.

BACA JUGA:Harga Bitcoin Sentuh Rp1 Miliar di Tengah Isu Politik Penembakan Capres AS Donald Trump, Ini Kata Trader!

BACA JUGA:Diraswan Pastikan Tidak Ada Titipan, Ini 30 Pelajar Terpilih jadi Paskibra Kabupaten Kaur 2024

Bagian atap dibentuk menjadi lima bubungan dengan tiga kepala.

Hal tersebut mengandung makna dalam menjalani hidup masyarakat Suku Semende yang mayoritas beragama Islam.

Dituntut menjalankan shalat lima waktu sebagai tiang agama Serta harus mematuhi tiga hukum.

Yakni hukum agama, hukum adat dan hukum negara.

BACA JUGA:Aturan Baru BBM Subsidi, Ini Daftar Mobil Terancam Dilarang Beli Pertalite per 17 Agustus 2024

BACA JUGA:Peran Influencer dalam Industri Kripto, Tokocrypto Dukung OJK soal Pemasaran Aset Kripto

"Dalam setiap perubahan merupakan petunjuk dari leluhur kami," kata Ujang Busran.

"Kesemuanya untuk menunjukkan identitas dari suku Semende Lembak Yang menjunjung tinggi nilai agama dan mencintai keindahan berbangsa dan bernegara," imbuh Ujang Busran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: