Pancasalah Laksamana
Sampul Buku Pancasalah Karya Laksamana Sukardi--(dokumen/radarkaur.co.id)
BUKU ini tipis sekali, tapi isinya tebal banget. Inilah buku yang langsung menguraikan inti pikiran penulisnya: Laksamana Sukardi.
Anda sudah tahu: ia mantan menteri BUMN. Dua kali. Yang pertama tidak sampai enam bulan.
Ia politikus hebat di saat yang sulit. Ia memilih bergabung ke Megawati saat putri Bung Karno itu dibenci Presiden Soeharto.
Ia jadi salah satu pimpinan pusat PDI-Perjuangan. Anggota DPR. Dan masuk kelompok intelektual di partai itu.
BACA JUGA:Dampak Gempa Kaur Bengkulu 6,5 SR, 1 Warga Bocor Kepala, Rumah dan Masjid Rusak
BACA JUGA:Gempa Bumi Kaur, Warga Kaur Selatan Luka Kepala Ditimpa Keramik
Ia sudah menjadi banker terkemuka ketika masih sangat muda.
Laksamana memang juga seorang pemikir. Idenya banyak. Buku yang pernah ditulisnya tebal-tebal. Saya sudah membacanya. Semuanya.
Tapi saya belum pernah bertemu muka dengannya.
Waktu saya menjabat menteri BUMN saya sering mengundang mantan menteri. Ia tidak pernah hadir. Dan kebiasaan Laksamana itu ternyata menular ke saya: tidak mau menghadiri undangan menteri BUMN setelah saya.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Gempa Magnitudo 6,5 Guncang Kaur Bengkulu, Terasa Sampai Linggau
BACA JUGA:Pelaku Judi Samgong, 3 Perempuan Paruh Baya dan 1 Pemuda Dibekuk
Kalau buku Laksamana kali ini tipis sekali, ia memang punya maksud khusus: agar pembaca langsung bisa menangkap inti persoalan. Lalu bisa ikut mengubah keadaan.
Rupanya Laksamana gemas banget. Kok negara ini sulit maju. Bahkan terdegradasi dua kali. Dulu kita lebih maju dari Tiongkok. Sekarang jarak kemajuannya antara langit dan sumur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: