Pancasalah Laksamana
Sampul Buku Pancasalah Karya Laksamana Sukardi--(dokumen/radarkaur.co.id)
Laksamana perlu menegaskan: 'salah tata kelola' berbeda dengan 'salah kelola'.
Salah tata kelola, tulisnya, lebih destruktif daripada salah kelola.
Padahal itulah yang terjadi di berbagai bidang kehidupan bernegara kita.
Rupanya Laksamana sangat gelisah dengan ''penemuannya'' itu. Ia pikirkan dalam-dalam. Ia tuliskan dalam sebuah rumusan Pancasalah.
BACA JUGA:Hadiah Lomba 17 Agustusan Bikin Kecil Hati, Penjelasan Panitia Sulit Diterima
BACA JUGA:Banjir Bandang di Kaur Rendam 2 Kecamatan, BPBD Turunkan Perahu Penyelamatan
Laksamana lantas menuangkan hasil terpenting renungannya: "salah tata kelola yang dikelola dengan baik hasilnya lebih membahayakan".
Ia memberi contoh sederhana. Seorang ibu tiri punya anak kandung dan punya anak tiri. Dia tidak akan bisa adil kalau membagi satu pisang untuk dua anak itu. Maka sebaiknya Sang ibu jangan diberi tugas membagi pisang.
Itulah tata kelola yang baik.
Harusnya orang lain yang memotong pisang itu. Yang tidak ada kepentingan apa pun dengan dua anak itu.
BACA JUGA:Demo di Kantor PLN Bintuhan
BACA JUGA:Pasca Banjir, Bupati Kunjungi SMPN 21 Kaur
Kalau pun salah satu dari anak itu yang memotong pisang, anak satunya yang harus diberi hak memilih lebih dulu.
Dengan demikian yang memotong pisang akan lebih hati-hati. Kalau memotongnya besar sebelah, maka potongan yang lebih besar akan diambil yang lebih dulu memilih. Maka yang memotong rugi sendiri.
Itu juga disebut tata kelola yang baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: