Iklan Banner KPU Provinsi Bengkulu

Isu Kenaikan Harga BBM, Warga: Biar Mahal Masih Tetap Dibeli

Isu Kenaikan Harga BBM, Warga: Biar Mahal Masih Tetap Dibeli

KABAR GEMBIRA Harga BBM Resmi Turun di 34 Provinsi per tanggal 18 November 2022--(Ilustrasi : radarkaur.co.id)

KAUR, RADARKAUR.CO.ID - Beredar postingan gambar di jejaring sosial, tentang list harga terbaru tiga jenis Bahan Bakar Minyak (BBM). Termasuk di Kecamatan Muara Sahung, Selasa 30 Agustus 2022.

Harga BBM jenis Pertamax, Pertalite, dan Solar disukan naik, dengan kisaran Rp 2.500 hingga Rp 3.000 per-liter. Dari harga yang berlaku sekarang.

Dalam unggahan tersebut, BBM Pertalite dikabarkan naik dari yang semula Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Sementara harga BBM Pertamax yang saat ini Rp 12.500 per liter naik menjadi Rp 16.000 per liter.

Sedangkan Solar yang saat ini Rp 5.150 per liter naik menjadi Rp Rp 7.200 per liter. Kenaikan harga diisukan mulai 1 September mendatang.

BACA JUGA: Polres BS Amankan Fuso Membawa Kayu

Kabar yang sedang viral ini, kian menguatkan dugaan rencana kembali naiknya harga BBM. Terlebih setelah hal tersebut, beberapa kali disentil oleh pemerintah.

Mulai dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah menterinya, hingga anggota DPR. Rencana tersebut muncul di permukaan, lantaran subsidi BBM dianggap terus membengkak.

Hal itu dianggap membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Menanggapi hal tersebut.

Kades Cinta Makmur, Musliadi mengatakan akan sangat memberatkan masyarakat. Terlebih saat kondisi susahnya mencari penghasilan.

BACA JUGA: 8 Desa Terancam Terisolir, Perekonomian Bisa Lumpuh

Lantaran harga hasil pertanian yang belum juga stabil. Namun masyarakat akan tetap membeli BBM.

Lantaran telah menjadi kebutuhan meski dengan berat hati. Meski terjadi kenaikan harga, diharapkannya tak jadi kelangkaan.

BACA JUGA: 17 Motor Siswa Diangkut Polisi

"Asal jangan langka saja. Sekalipun mahal, karena sudah jadi kebutuhan. Masih tetap akan dibeli jua. Tapi jujur saja, kalau sampai terjadi. Kami masyarakat kecil ini bakal kian tercekik," keluh Musliadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: