Siapa Membunuh Putri (20): Jangan Mengadu Domba

Siapa Membunuh Putri (20): Jangan Mengadu Domba

Ancaman yang diterima wartawan terkait pemberitaan--(dokumen/radarkaur.co.id)

”Bang, Pak Kapolres marah-marah. Ini dia sedang gelar jumpa pers,” kata Ferdy menelepon dari Mapolresta. 

”Kok jumpa pers? Kok marah-marah?” tanyaku.

”Itu ternyata mobil yang dikirim Kapolresta ke untuk Mabes,” kata Ferdy.

”Buat apa mobil sebanyak itu?”

”Betul, Bang. Ratusan. Tapi tadi tak jelas juga disebut berapa jumlahnya. Katanya itu buat parade di HUT Polri tahun ini. Bukan bodong, katanya. Seperti yang kita tulis itu. Tapi legal dan dapat pembebasan bea masuk.”

”Kok Bea Cukai bilang tak tahu? Kok diangkut malam-malam, mencurigakan gitu?”

”Itu tadi saya tanya, Bang. Langsung dimarahi saya. Hahahaha… Katanya, kamu dari Dinamika Kota ya? Jangan mengadu domba Kepolisian dengan Bea Cukai,” kata Ferdy menirukan kata-kata Kapolresta. Saya menyuruhnya lekas kembali ke kantor. 

Bang Eel datang. Di meja tamu dia empaskan koran. Wajahnya tegang. Pasti ada yang dia cemaskan. Pasti ada yang membuatnya kesal. Tapi apa? Soal headline itu? Dia tahu, semalam ia ikut menentukan.

”Kenapa, Bang?” tanyaku.

 ”Kapolresta mau ke sini,” katanya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: