Kades dan Kepsek Kompak Sebut Siswi SMK Bukan Korban Perundungan, Padahal..

Kades dan Kepsek Kompak Sebut Siswi SMK Bukan Korban Perundungan, Padahal..

'Candaan' dan 'gosip' salah satu jenis Perundungan yang dikabarkan kerap diterima siswi SMK di Kaur hingga nekat akhiri hidup.--(dokumen/radarkaur.co.id)

Sehingga korban kemudian dibawa ke RSUD Kaur. Lantas berpulang ke pangkuan Sang Khaliq setelah dua hari dirawat.

Diungkapkan Ln, aksi nekat yang dilakukan oleh keluarganya itu sungguh tak disangka-sangka. Sebab, dalam keseharian, baik dilingkungan tempat tinggal, ataupun lingkungan sekolah. 

BACA JUGA:Setelah Viral di Tiktok, Kapolri Copot Kapolres di Sumsel 

BACA JUGA:Waspada! Jalan dan Jembatan di Jalinbar ini Rawan Amblas dan Longsor

Korban dikenal ceria serta menurut pada keluarga. Selain itu, beberapa hari sebelum kejadian. Korban juga tak memperlihatkan gelagat tengah mengalami sebuah problem.

"Terkait apapun penyebabnya. Bagi kami ini merupakan musibah dan ujian. Insya Allah kami ikhlas menerimanya. Tentunya kami harapkan doa agar kami diberi kesabaran," sampai Ln ketika ditanya tentang isu motif yang menyebar.

Sementara itu, motif korban melakukan bunuh diri menjadi pembicaraan masyarakat di Kecamatan Kaur Tengah. 

Dari pantauan Radar Kaur, terdapat dua versi. Pertama, lantaran merasa depresi lantaran perundungan yang diterima dari lingkungan. Kedua, lantaran persoalan asmara. 

BACA JUGA:Panen, Kebun Jagung TNI Hasilkan 14 Ton Jagung 

BACA JUGA:Mathematics Champion, SDIT IK Tembus Semi Final

Mendengar adanya warga mengalami musibah ini. Bupati Kaur H Lismidianto, SH, MH didampingi Wakil Bupati Kaur, Herlian Muchrim, ST serta Sekda, Dr.Drs.Ersan Syafiri, MM langsung menyambangi rumah duka. 

Hal tersebut guna memberikan dukungan moril bagi keluarga korban. 

"Pada hakikatnya kita ini adalah milik-Nya, dan tentu akan kembali kepadanya. Tentu harapan dan doa kami, agar keluarga korban selalu sabar menghadapi ujian," ungkap Bupati Kaur. 

Dari pantauan Radar Kaur di rumah duka. Rasa kesedihan atas meninggalnya gadis belia itu, tak hanya dirasakan oleh keluarga serta masyarakat sekitar. 

Namun juga di rasakan warga sekolah, tempat korban menuntut ilmu. Terlihat puluhan tenaga pengajar, serta ratusan peserta didik. Memadati rumah duka dan mengantar korban ke peristirahatan terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: