Bengkulu Waspada KLB Polio, Kenali Kasus Polio di Pidie Aceh
Direktorat Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Maxi Rein Rondonuwu dalam konferensi pers KLB Polio di Indonesia. Tangkapan layar/Antara--Ilustrasi
“Anak itu mengecil di bagian otot, paha, dan betis, dan memang tidak ada riwayat imunisasi. Tidak memiliki riwayat perjalanan, kontak, dan ada perjalanan ke luar, nggak ada,” terang Maxi.
BACA JUGA:Widi Vierratalle Buka Baju diatas Panggung, Netizen: Ini Indonesia!
BACA JUGA:DIBUKA Pendaftaran Badan Adhoc Pemilu 2024 di SIAKBA, Simak Cara Daftar, Gaji dan Masa Kerja
Ia juga menjelaskan penyebab lainnya berasal dari budaya Buang Air Besar yang tidak sehat ditengah masyarakat.
Maxi mengkonfirmasi salah satu penyebab utama anak tersebut terkontaminasi pertama kali, dari lingkungan bermain yang banyak dibangun MCK. Sedangkan pembuangan limbahnya dialirkan ke sungai yang ada disekitar.
Perilaku buang air besar sembarangan berpotensi menularkan virus Polio yang umumnya tinggal di usus dan tenggorokan.
Dikutip dari laman resmi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, polio sangat menular dapat menyebar dari orang ke orang.
BACA JUGA:KABAR GEMBIRA Harga BBM Resmi Turun di 34 Provinsi per tanggal 18 November 2022
BACA JUGA:Hadir di HUT ke-54 Provinsi Bengkulu, Ashanty-Anang, Ustaz Das'ad Latif hingga Guruh Soekarno
Virus penyebab polio ini dapat hidup di tenggorokan dan usus orang yang terinfeksi.
Waspada penularan Polio, kenali cara mencegah penularan, yaitu:
•Menjaga kebersihan sanitasi air dan kebersihan kamar mandi.
•Mendapat pelayanan vaksinasi Polio sejak dini.
•Tidak terkontaminasi kotoran atau feses pasien Polio.
•Jangan sampai terpapar virus dari bersin atau batuk penderita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: