CNG Bisa Gantikan Pertalite, Punya Kualitas Setara Pertamax Turbo RON 98, Ini Keunggulan Merek Dagang GasKu
'Begitu Syulit' Pertalite Turun Harga, CNG Bisa jadi Solusi, Cek Kelebihan GasKu dibanding RON 92!--@PGN
Pemerintah diminta untuk secara cermat dan hati-hati menyikapi tren transisi energi baru terbarukan yang tengah digaungkan banyak negara maju. Sebab peran sektor minyak dan gas bumi yang masih besar terhadap perkembangan ekonomi nasional masih perlu mendapatkan perhatian.
Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro berpendapat, peran migas dalam bauran energy primer global dan Indonesia untuk saat ini dan beberapa tahun ke depan masih akan signifikan.
“Kesiapan dan akselerasi pengembangan EBT terutama dalam merealisasikan harga yang lebih kompetitif dengan energi fosil, akan menjadi penentu kesuksesan pelaksanaan transisi energy,” kata Komaidi dalam diskusi dan media gathering dengan para pimpinan redaksi media yang digelar bersama Petronas, di Surabaya, Rabu (9/11/2022).
BACA JUGA:Tenaga Honorer diangkat PNS Tanpa Tes? Pastikan Namamu Terdaftar di BKN Sebelum RUU Disahkan!
Saat ini, lanjut Komaidi, migas masih memiliki peran penting dalam bauran energi primer global. Porsi migas dalam bauran energy primer global 2020 sekitar 56%. Konsumsi minyak bumi global selama 2011-2021 tercatat meningkat sekitar 0,11% per tahun.
Sementara konsumsi gas bumi global pada periode yang sama meningkat sekitar 1,78% per tahun.
Oleh karena itu, perlu adanya kehatian-hatian dalam menjalankan strategi transisi energi agar nantinya tidak berdampak negatif terhadap sektor minyak dan gas bumi (migas) di dalam negeri. Terdapat risiko besar yang perlu dihadapi pemerintah apabila nantinya sektor migas terdampak.
Komaidi menjelaskan, kendati kontribusinya terhadap keuangan negara relatif rendah, tetapi dari 180 sektor yang ada di dalam negeri, setidaknya terdapat 140 sektor industri yang memiliki kaitan erat dengan sektor migas.
BACA JUGA:Apa CNG atau BBG Itu? Bahan Bakar Pengganti Pertalite dan Pertamax, harganya Rp3 ribu perliter
“Kalau penanganannya tidak tepat, kalau pun tidak pas, ini juga perlu hati-hati karena ada risiko ekonomi dari tenaga kerja nanti yang akan menjadi korban di Tanah Air dari 150 sektorterkait dengan hulu migas itu,” ungkapnya.
Peran Penting Media
Sementara dalam acara sama, Kepala Departemen Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Wilayah Jawa Bali dan Nusa Tenggara (SKK Migas Jabanusa) Indra Zulkarnain mengatakan, media massa memiliki peran dan fungsi penting untuk mengawal industri hulu dan hilir migas di Indonesia.
Sinergi dengan media massa perlu diperkuat untuk menghadapi peluang dan tantangan industri migas pada masa mendatang.
SKK Migas Jabanusa mendorong semua pihak, terutama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk senantiasa menjalin hubungan mutualisme dengan media massa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: