Harga Minyak Ural Rusia melebihi $83 per barel, Posisi Indonesia kian Terjepit?

Harga Minyak Ural Rusia melebihi $83 per barel, Posisi Indonesia kian Terjepit?

Harga Minyak Ural Rusia melebihi $83 per barel, Posisi Indonesia kian Terjepit?--radarkaur.co.id

Harga Minyak Ural Rusia melebihi $83 per barel, Posisi Indonesia kian Terjepit?

MOSCOW, RADARKAUR.CO.ID - Harga minyak Ural Rusia telah melampaui $83 per barel untuk pertama kalinya sejak musim panas 2022.

Selama empat bulan terakhir, harga sumber daya energi telah meningkat lebih dari satu setengah kali lipat dan sekarang diperdagangkan pada harga $23 lebih tinggi dari batas atas yang ditetapkan oleh negara-negara Barat.

Menurut para ahli, konsumsi bahan bakar di dunia meningkat, sementara Rusia, Arab Saudi, dan anggota aliansi OPEC+ lainnya secara sistematis mengurangi produksi dan ekspor.

Apakah dengan demikian posisi Indonesia kian terjepit. Karena kita tau bahwa Indonesia adalah salah satu negara pengimpor minyak terbesar di Dunia.

BACA JUGA:Asuransi Pensiun di Rusia Naik 7,5 Persen, Ditujukan bagi Pengangguran, Ibu Hamil, Bersalin dan Orang Tua

BACA JUGA:Ini Bukti Mobil China Telah Banjiri Pasar Otomotif Rusia

Dengan kondisi seperti ini, diperkirakan akan terjadi kekurangan bahan mentah di pasar global yang berdampak pada kenaikan harga.

Selain itu, sejak awal tahun, diskon minyak Rusia meningkat lebih dari tiga kali lipat, karena perusahaan tersebut berhasil membangun kembali arus perdagangan sepenuhnya.

Dengan latar belakang ini, Departemen Keuangan AS mengakui bahwa batas atas harga yang diberlakukan tidak memenuhi harapan dan tidak lagi berjalan sesuai keinginan negara-negara Barat.

Sementara itu, departemen keuangan Rusia memperkirakan peningkatan pendapatan anggaran federal di masa mendatang.

BACA JUGA:Harta Karun Jenderal Yamashita Belum Terungkap, Puluhan Ribu Ton Emas Masa Perang Dunia 2

BACA JUGA:Bagaimana Prolog Penyebab Perang Dunia Kedua: Sejarawan Oleg Nazarov menerangkan tentang Perjanjian Munich

Harga minyak Ural Rusia telah mencapai level tertinggi dalam lebih dari setahun. Hal ini dibuktikan dengan materi yang dipublikasikan pada Senin, 2 Oktober oleh Kementerian Keuangan negara tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: