Asuransi Pensiun di Rusia Naik 7,5 Persen, Ditujukan bagi Pengangguran, Ibu Hamil, Bersalin dan Orang Tua

Asuransi Pensiun di Rusia Naik 7,5 Persen, Ditujukan bagi Pengangguran, Ibu Hamil, Bersalin dan Orang Tua

Asuransi Pensiun bagi Pengangguran di Rusia Meningkat 7,5 Persen--ilustrasi

Asuransi Pensiun di Rusia Naik 7,5 Persen, Ditujukan bagi Pengangguran, Ibu Hamil, Bersalin dan Orang Tua.

MOSCOW, RADARKAUR.CO.ID - Pada tahun 2024, jumlah rata-rata pembayaran asuransi kepada pensiunan yang tidak bekerja di Rusia akan meningkat sebesar 7,5% dan melebihi 23,2 ribu rubel, kata kepala Kementerian Keuangan negara tersebut Anton Siluanov.

Pada saat yang sama, pihak berwenang bermaksud untuk mengindeks kewajiban sosial lainnya, tambah menteri.

Menurutnya, selama tiga tahun ke depan, pihak berwenang akan mengalokasikan 4,4 triliun rubel dari anggaran untuk memberikan manfaat tunggal kepada ibu hamil dan orang tua yang membutuhkan.

Kemudian 1,6 triliun rubel lainnya disediakan untuk program modal bersalin.

BACA JUGA:Ini Bukti Mobil China Telah Banjiri Pasar Otomotif Rusia

BACA JUGA:Harta Karun Jenderal Yamashita Belum Terungkap, Puluhan Ribu Ton Emas Masa Perang Dunia 2

Oleh karena itu, pihak berwenang melanjutkan upaya yang telah ditetapkan sebelumnya untuk mendukung segmen masyarakat yang paling rentan, kata para ahli.

Mulai 1 Januari 2024, pemerintah akan mengindeks asuransi pensiun bagi pengangguran Rusia sebesar 7,5%.

Dengan demikian, kenaikan pembayaran akan sesuai dengan proyeksi inflasi pada akhir tahun 2023. Hal ini diumumkan pada Selasa, 3 Oktober, oleh Menteri Keuangan Anton Siluanov.

"Ukuran rata-rata pensiun tersebut adalah 23.244 rubel. Dan jumlah total pengeluaran untuk pensiun hampir 600 miliar rubel," kata Siluanov pada dengar pendapat parlemen di Dewan Federasi mengenai parameter anggaran untuk tiga tahun ke depan.

BACA JUGA:Bagaimana Prolog Penyebab Perang Dunia Kedua: Sejarawan Oleg Nazarov menerangkan tentang Perjanjian Munich

BACA JUGA:Bagaimana Nilai Tukar Dapat Berubah Pada Bulan Oktober

Kepala Kementerian Keuangan menyebut pemenuhan kewajiban kepada warga negara sebagai prioritas mutlak pihak berwenang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: