2023, Harga Properti Naik, Penjualan Komoditas Diyakini Tumbuh, Cek Persentase Kenaikan Harga!
2023, Harga Properti Naik, Penjualan Komoditas Diyakini Tumbuh, Cek Persentase Kenaikan Harga!--(dokumen/radarkaur.co.id)
Justru kita harus hadapi reality dengan creativity. Developer yang lebih cepat mengambil langkah ke depan yang akan tumbuh baik,” terang Darmadi.
Ia melanjutkan pentingnya developer harus memahami bahwa di tahun 2023, industri ini masih dalam situasi “sunrise” dan ini adalah peluang.
Adapun terkait kekhawatiran terjadinya resesi pada 2023, pembicara menyebutjustru inflasi lah yang harus diwaspadai.
Menurut Presiden Direktur ERA Indonesia tersebut, kenaikan harga material di tahun 2023 justru mengindikasikan bahwa harga properti akan terus merangkak naik.
“Ambil posisi awal. Inflasi akan mendorong peningkatan harga material, developer akan menaikan harganya dan ini waktu yang pas untuk para investor,” kata Darmadi.
Ia menuturkan kondisi seperti ini disebut sebagai siklus properti yang biasa terjadi ketika harga properti terus merangkak naik.
Salah satu indikasi kenaikan harga properti menurut Darmadi adalah kenaikan harga komoditas yang mulai tidak terkendali.
“Harga komoditas batu bara dan nikel meningkat ini jadi indikasi setiap kali ada ledakan komoditas maka ledakan selanjutnya adalah properti, maka ambil langkah yang tepat,” urai Darmadi.
Menurutnya tahun depan harga properti akan terus mengalami kenaikan akibat inflasi, namun masih belum puncak kenaikan harga properti.
Momen ini jelas Darmadi sampaikan menjadi momen yang tepat untuk generasi memiliki properti sebelum harga properti justru sudah tidak terjangkau.
Sementara Ali menyinggung kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia yang saat ini mencapai 5.25%.
Kenaikan ini menurut Ali bukan yang tertinggi. Ali menyebut tahun 2016-2018 juga pernah berada pada kisaran 5.2%. Kenaikan ini menurut ali masih wajar.
“Fenomena turunnya BI Rate pada tahun 2020-2021 lalu memberi efek kenaikan yang drastis saat ini, padahal kita juga pernah turun sekali di tahun 2020-2021, bahkan itu terendah sepanjang sejarah” terang Ali.
Sama seperti yang disampaikan Ali, Presiden Direktur ERA Indonesia juga menyampaikan hal serupa. Menurutnya suku bunga KPR masih “reasonable” dan bukan lagi masalah.
“Segmen suku bunga sangat dinamis ya, terutama untuk kelas middle – up justru jadi peluang. Banyak juga bank yang kreatif memberikan package dengan fix rate hingga 9 tahun dan banyak lagi,” terang Darmadi.
Jangan Ditunda Untuk Membeli Properti
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: