Merasa Sedih, Hampa dan Ragu di Perantauan? Berikut Pengertian Culture Shock, Tahapan, dan Cara Mengatasinya

Merasa Sedih, Hampa dan Ragu di Perantauan? Berikut Pengertian Culture Shock, Tahapan, dan Cara Mengatasinya

Merasa Sedih, Hampa dan Ragu di Perantauan? Berikut Pengertian Culture Shock, Tahapan, dan Cara Mengatasinya--(dokumen/radarkaur.co.id)

Tahap adaptasi seringkali bertahap karena orang merasa lebih betah di lingkungan baru mereka. Perasaan dari tahap frustasi mulai mereda saat orang menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Meskipun mereka mungkin masih belum memahami isyarat budaya tertentu, orang akan menjadi lebih akrab, setidaknya sampai-sampai menafsirkannya menjadi lebih mudah. 

-Tahap Penerimaan

Selama tahap penerimaan atau pemulihan, orang lebih mampu mengalami dan menikmati rumah baru mereka. Biasanya, kepercayaan dan sikap terhadap lingkungan baru mereka meningkat, mengarah pada peningkatan kepercayaan diri dan kembalinya selera humor mereka.

BACA JUGA:H-2 Penerimaan Karyawan di BPJS Kesehatan Bengkulu, Simak Berkas dan Persyaratan Pendaftarannya Segera!

Hambatan dan kesalahpahaman dari tahap frustasi biasanya telah teratasi, membuat orang menjadi lebih rileks dan bahagia. Pada tahap ini, kebanyakan orang mengalami pertumbuhan dan mungkin mengubah perilaku lama mereka dan mengadopsi tata krama dari budaya baru mereka.

Selama tahap ini, budaya, kepercayaan, dan sikap baru mungkin tidak sepenuhnya dipahami. Namun, realisasinya mungkin terletak pada pemahaman yang lengkap tidak diperlukan untuk berfungsi dan berkembang di lingkungan baru.

Cara Mengatasi culture shock

Waktu dan kebiasaan membantu mengatasi culture shock, tetapi individu dapat meminimalkan dampak dan mempercepat pemulihan dari culture shock. 

-Bersikaplah terbuka dan pelajari tentang negara atau budaya baru untuk memahami alasan perbedaan budaya.

-Jangan memanjakan pikiran tentang rumah, terus-menerus membandingkannya dengan lingkungan baru.

-Tulis jurnal pengalaman Anda, termasuk aspek positif dari budaya baru.

-Jangan menutup diri, aktiflah dan bersosialisasilah dengan penduduk setempat.

-Jujurlah, dengan cara yang bijaksana, tentang perasaan bingung dan bingung. Minta saran dan bantuan.

-Bicarakan dan bagikan latar belakang budaya Anda, komunikasi berjalan dua arah.

***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: