dr Cipto Mangunkusumo Dituduh Rencanakan Pembunuhan Raja, Diasingkan Belanda, Bertemu Soekarno dan Wafat

dr Cipto Mangunkusumo Dituduh Rencanakan Pembunuhan Raja, Diasingkan Belanda, Bertemu Soekarno dan Wafat

dr Cipto Mangunkusumo Dituduh Rencanakan Pembunuhan Raja, Diasingkan Belanda, Bertemu Soekarno dan Wafat --(dokumen/radarkaur.co.id)

Sebab pada tahun 1927 nama Cipto tercatut jadi tersangka dalam keterlibatan pemberontakan komunis serentak di berbagai wilayah di Hindia Belanda.

Karena kasus ini Cipto terkena vonis hukum pengasingan ke daerah lebih jauh lagi.

BACA JUGA:Marketplace Guru Diluncurkan, Nadiem Makarim Ingatkan Sekolah Haram Lakukan Ini

BACA JUGA:Rekrut 1 Juta Guru tanpa Masa Kontrak Kerja, Sistem Marketplace Guru Ala Nadiem Makarim Berlaku Kapan?

Pemerintah kolonial mengasingkan Cipto dan keluarga dari Bandung ke Banda Maluku pada 19 Desember 1927.

Keadaan fisik Cipto yang tak lagi muda membuat masa-masa pengasingan di Maluku lebih menderita dari sebelumnya.

Penyakit paru-paru Cipto kambuh sehari setelah ia sampai di Maluku.

Karena alasan ini kawan-kawan aktivis menekan Belanda agar meringankan hukuman Cipto dengan mengusulkan pemindahan tempat pengasingan.

BACA JUGA:Masuk Marketplace Guru, Masa Kontrak Kerja PPPK Otomatis Dihapus, Syaratnya Ini

BACA JUGA:Kemarau Melanda 32 Provinsi, Bengkulu, Lampung, Sumsel dan Sekitarnya Berpotensi Kekeringan

Akhirnya Cipto berhasil pindah ke Makassar, Bali, dan pada tahun 1940 mendarat di Sukabumi.

Namun 3 tahun setelah Cipto berada di tempat pengasingan terakhir ini penyakitnya semakin parah.

Hingga akhirnya Cipto meninggal dunia tanggal 8 Maret 1946 pada usia genap 60 tahun.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: