Berperang Melawan Pasukan Ratu Belanda, Sultan Ageng Tirtayasa Dikhianati Putra Kandung Sendiri

Berperang Melawan Pasukan Ratu Belanda, Sultan Ageng Tirtayasa Dikhianati Putra Kandung Sendiri

Ditentang Sultan Ageng Tirtayasa dan Raja-Raja Nusantara, Ini 4 Aturan VOC Bikin Ratu Belanda Kaya Raya--(dokumen/radarkaur.co.id)

Sampai di sini, segalanya tampak siap.

Namun, Belanda dengan lihai dapat mencium intrik di lingkungan internal Kesultanan Banten sendiri.

Sultan Ageng Tirtayasa diketahui memiliki putra mahkota, yakni anak sulungnya sendiri yang bernama Pangeran Anom.

BACA JUGA:Orang Terkaya RI Bukan Lagi Low Tuck Kwong, Tapi 2 Bersaudara Ini...

BACA JUGA:Lomba dan Pameran Fotografi HPN 2023, PWI Bengkulu Siapkan Hadiah Total 10 Juta

Pada 1671, sosok ini menunaikan ibadah haji dan setibanya di Tanah Air beberapa waktu kemudian mendapatkan gelar penghormatan Sultan Abdul Qahar dari penguasa Makkah.

Sejak saat itu, Pangeran Anom resmi naik takhta sebagai sultan muda, sedangkan ayahnya menjadi sultan tua yang tetap memegang beberapa urusan eksternal kerajaan.

Sultan Abdul Qahar bertempat tinggal di Surosowan, berbeda dari ayahnya di Tirtayasa.

Jauhnya bapak dan anak ini menjadi kesempatan bagi Belanda untuk mengadu domba keduanya.

BACA JUGA:Pesan Ketua PDM Kaur H Herwan : Hidup Hidupi Muhammadiyah, Jangan Cari Hidup di Muhammadiyah!

BACA JUGA:Low Tuck Kwong Sempat jadi Orang Terkaya RI Berkat Tipu Daya Ratu Belanda Pada Adolf Hitler

Orang-orang Belanda menghasut Sultan Abdul Qahar agar melawan bapaknya yang seperti enggan melepaskan seluruh kewenangan kerajaan kepadanya.

Belanda saat itu memang berupaya keras untuk melemahkan Kesultanan Banten dari dalam.

Sebab, kekuatan militer negara Islam ini cukup piawai untuk menahan dominasi Batavia.

“Banten harus ditaklukkan, bahkan dihancur-leburkan, atau Kompeni-lah yang lenyap,” demikian tulis Gubernur Jenderal Rijklof van Goens dalam suratnya kepada Amsterdam, tertanggal 31 Januari 1679.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: