Pemanfaatan Teknologi Kecerdasan Buatan Untuk Kampanye Politik bisa hemat Biaya 40 persen

Pemanfaatan Teknologi Kecerdasan Buatan Untuk Kampanye Politik bisa hemat Biaya 40 persen

Pemanfaatan AI Untuk Pelayanan Publik--Dok AMSI

Pemanfaatan Teknologi Kecerdasan Buatan Untuk Kampanye Politik bisa hemat Biaya 40 persen

BANDUNG, RADARKAUR.CO.ID - Pemanfaatan Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) kian menyeluruh hingga ke berbagai sektor kehidupan.

Termasuk dalam hal pelayanan publik, pendidikan hingga politik.

Hal itu diungkap oleh para panelis pada kegiatan Indonesia Digital Conference (IDC) 2023 yang digelar Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) 22 Agustus 2023 di Hotel El Royale, Bandung, Jawa Barat.

BACA JUGA:Demi Pengungkapan Kasus Perikanan, KKP Perkuat Tim Ahli

BACA JUGA:Ada Apa dengan KTT BRICS di Johannesburg 22-24 Agustus 2023?

Pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan atau AI sangat membantu dan menunjang untuk pelayanan publik, mendiagnosa kemampuan dan kelemahan peserta didik serta menunjang dan membantu proses kampanye pemilu.

Pada Sesi yang dipandu Gaib Maruto Sigit (Pemimpin Redaksi MNC Trijaya) menghadirkan panelis Luky Djani (CEO Pemilu.AI), Davyn Sudirdjo (Founder Masa AI), Yugie Nugraha (Head of AI Solution, Feedloop), dan Ayu Purwarianti (Kepala Pusat AI ITB).

CEO Pemilu.Ai Luky Djani menjelaskan pemanfaatan AI untuk pemilu. Ia menyebutkan perkembangan teknologi kecerdasan buatan membuat parpol dan caleg menggunakan AI dalam proses kampanye Pemilu.

Kecerdasan buatan membantu caleg untuk cepat mengenal konstituennya dan wilayah daerah pemilihannya.

BACA JUGA:BRICS hadapi keputusan bersejarah, membentuk kembali tatanan dunia, Indonesia Bergabung dengan BRICS?

BACA JUGA:BREAKING NEWS: 3 Warga Ditangkap di Kaur Kasus Dugaan Pidana Perikanan, 2 Diantaranya Berasal dari Lampung

Hal itu sesuai dengan kondisi pemilu di Indonesia yang unik, kompetitif, kompleks sekaligus rumit.

“Tidak semua caleg bisa dan mampu menyewa konsultan politik. Jadi kami membuat para konsultan politik secara digital. Para caleg itu bisa memiliki konsultan politik personal dalam versi digital, sehingga mereka terbantu dalam kampanyenya," kata Lucky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: