Negara BRICS Bertambah jadi 11 Anggota Tahun Depan, Arab Saudi dan Iran Masuk, Indonesia Bagaimana?

Negara BRICS Bertambah jadi 11 Anggota Tahun Depan, Arab Saudi dan Iran Masuk, Indonesia Bagaimana?

Negara BRICS Bertambah jadi 11 Anggota Tahun Depan, Arab Saudi dan Iran Masuk, Indonesia Bagaimana?--(dokumen/radarkaur.co.id)

Negara BRICS Bertambah jadi 11 Anggota Tahun Depan, Arab Saudi dan Iran Masuk, Indonesia Bagaimana?

JOHANNESBURG, RADARKAUR.CO.ID - Blok Ekonomi BRICS yang merupakan akronim dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan tahun depan akan bertambah menjadi 11 anggota.

Nama BRICS juga akan berubah menjadi BRIS+ atau BRICSplus.

Ada 6 negara yang mengajukan untuk menjadi anggota dan telah sepakat disetujui oleh negara-negara pendiri BRICS.

BACA JUGA:Perdagangan Antara Negara BRICS Capai angka 762 Miliar Dollar AS Tahun 2022

BACA JUGA:50 Nelayan Dilatih Operasikan Radio Maritim, Dibantu Unit Radio Cegah Bencana di Tengah Laut?

Masukanya anggota baru BRICS itu diumumkan oleh Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa Kamis 24 Agustus dalam forum KTT BRICS ke-15 yang digelar di Johannesburg Afrika Selatan.

Negara baru yang akan mulai bergabung dengan BRICS secara resmi tahun depan diantaranya ada Arab Saudi dan Iran.

Namun tidak ada nama Indonesia yang sempat gencar disebut akan ikut bergabung dengan BRICS.

"Kami memutuskan untuk mengundang Republik Argentina, Republik Arab Mesir, Republik Demokratik Federal Ethiopia, Republik Islam Iran, Kerajaan Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab menjadi anggota penuh BRICS. Akan berlaku mulai 1 Januari 2024," kata Ramaphosa saat pertemuan puncak KTT BRICS di Johannesburg.

BACA JUGA:KABAR GEMBIRA, Bansos PKH Tahap 4 Sudah Cair, Cek Rekeningmu dan Link Cekbansos.kemensos.go.id

BACA JUGA:Tim Ahli KKP Bakal Kerja Keras, Kasus Perikanan 2023 Diprediksi Meningkat

Kemajuan pada penambahan anggota baru itu membuka jalan bagi puluhan negara untuk bergabung dengan BRICS dan menjadi kekuatan baru dan berjuang untuk "Global Selatan".

Ekspansi terhadap negara-negara berkembang memberikan pengaruh secara global bagi BRICS dalam kampanye polarisasi geopolitik Beijing dan Moscow, sebagai kekuatan mengimbangi gehemoni negara barat yang dipimpin Amerika Serikat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: