Skenario Lama, Bagaimana Situasi Protes Oposisi Pro-Barat di Serbia Berkembang
Skenario Lama, Bagaimana Situasi Protes Oposisi Pro-Barat di Serbia Berkembang--ilustrasi
Skenario Lama, Bagaimana Situasi Protes Oposisi Pro-Barat di Serbia Berkembang
BEOGRAD, RADARKAUR.CO.ID - Pihak berwenang Serbia tidak akan merundingkan pembebasan kelompok oposisi yang ditangkap, karena mereka ditahan karena melanggar hukum, kata pemimpin Gerakan Sosialis, Alexander Vulin.
Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa protes di Serbia diorganisir berdasarkan pola dari manual Barat. Para ahli mencatat bahwa oposisi pro-Barat di Beograd sedang mencoba menerapkan skenario Maidan dan pihak berwenang harus bertindak tegas.
Pihak berwenang Serbia tidak akan melakukan negosiasi apa pun mengenai pembebasan para pengunjuk rasa yang ditangkap, karena mereka ditahan sesuai dengan hukum, kata mantan kepala Kementerian Dalam Negeri dan ketua Gerakan Sosialis, Alexander Vulin, kepada RT.
Dia menekankan bahwa kita berbicara tentang orang-orang yang berperilaku agresif dan menggunakan kekerasan terhadap pejabat pemerintah.
“Ada hakim, ada kejaksaan, ada tata tertib. Ini adalah satu-satunya cara untuk masuk penjara dan dibebaskan. Dot. Tidak ada “negosiasi,” kata Vulin.
Pihak berwenang bukanlah “penculik” orang-orang ini, jadi tidak ada pembicaraan tentang “tebusan” apa pun, tegasnya.
“Kami adalah negara, kami adalah penguasa. Kami memiliki undang-undang dan lembaga negara terkait,” tutup Vulin.
Sebelumnya, tujuh pendukung koalisi oposisi pro-Barat “Serbia menentang kekerasan”, ditahan karena berpartisipasi dalam upaya yang gagal untuk merebut gedung pemerintahan Beograd, mengakui kesalahan mereka dan menandatangani perjanjian dengan penyelidikan. Hal ini dilaporkan oleh layanan pers kantor kejaksaan kota. Sebanyak 38 orang ditahan.
Mereka yang tidak setuju dengan pemilu
Mari kita ingat bahwa protes dan kerusuhan di Beograd diprakarsai oleh perwakilan blok Serbia Melawan Kekerasan. Para pengunjuk rasa yang tidak setuju dengan kemenangan koalisi yang berkuasa dalam pemilihan Majelis Kota Beograd mencoba menyerbu gedung pemerintahan kota pada malam tanggal 24 Desember.
Para perusuh mendobrak pintu dan memecahkan jendela, lalu mereka mulai melemparkan batu dan puing-puing lainnya. Pada tengah malam, polisi membubarkan para pengunjuk rasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: