Pasar Kripto di Indonesia Alami Peningkatan Tajam, Transaksi Menembus Rp30 Triliun pada Februari 2024

Pasar Kripto di Indonesia Alami Peningkatan Tajam, Transaksi Menembus Rp30 Triliun pada Februari 2024

Ki-ka: CMO Tokocrypto, Wan Iqbal; CEO Tokocrypto, Yudhono Rais; Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Bappebti, Tirta Karma Senjaya; Co-founder & CEO NoLimit Indonesia, Aqsath Rasyid Naradhipa; Co-CEO D3 Labs, Chung Ying La--ilustrasi

Hal ini dibuktikan dengan telah terdaftarnya 545 aset kripto dan 35 Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK) yang sudah resmi dan terregulasi.

Yudhono Rawis, CEO Tokocrypto, menyatakan kegembiraannya atas perkembangan positif ini dan menekankan bahwa pertumbuhan pasar kripto di Indonesia mencerminkan kepercayaan masyarakat yang meningkat terhadap aset digital.

BACA JUGA:Cerita Sukses Husen, Mantan Peserta Kartu Prakerja: Berhasil Dapatkan Kerja dan Percaya Diri Meningkat

BACA JUGA:Cara Efektif Mendesain Ruang Tamu Minimalis yang Elegan dan Nyaman

Tokocrypto, sebagai salah satu pelaku utama di pasar aset kripto Indonesia, berkomitmen untuk terus berinovasi dan menyediakan edukasi kepada masyarakat agar berinvestasi di kripto dengan aman.

Yudhono mengungkapkan Minat dan partisipasi publik yang meningkat dalam pasar kripto menandakan pemahaman yang lebih baik tentang potensi investasi di aset kripto.

Pertumbuhan jumlah investor baru di Indonesia setiap bulan juga berkontribusi pada peningkatan nilai transaksi.

Dari perspektif Tokocrypto, terjadi peningkatan nilai transaksi dan jumlah investor yang signifikan.

BACA JUGA:Safari Ramadhan Wakil Bupati Kaur di Masjid Darul Muttaqin Desa Mentiring, Herlian: Pilkada 2024 Sebentar lagi

BACA JUGA:Berkaca Tahun 2023, PNS Pemda Kaur Pesimis THR dan TPP Dibayar Penuh

Dalam tiga bulan terakhir, tercatat peningkatan nilai transaksi rata-rata lebih dari 54,1% setiap bulannya, dengan nilai transaksi bulanan mencapai lebih dari $550 juta.

Jumlah investor juga menunjukkan peningkatan yang positif, dengan total lebih dari 4 juta pengguna.

Yudhono menambahkan bahwa upaya untuk mendorong pertumbuhan industri kripto di Indonesia telah dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk asosiasi, Bappebti, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan lain-lain.

"Perpindahan pengawasan kripto ke OJK pada Januari 2025 diharapkan membawa perubahan besar, termasuk potensi re-klasifikasi kripto sebagai sekuritas dan revisi kebijakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Ini diharapkan akan memberikan kepastian hukum dan mendorong pertumbuhan industri kripto di Indonesia," terang Yudhono, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo).

Dengan demikian, prospek pasar kripto Indonesia sangat cerah, ditandai dengan pertumbuhan transaksi dan investor yang cepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: