Desak Akses Obat HIV Lenacapavir, Kelompok Pasien ODHA di Indonesia Banding Paten Sekunder
Desak Akses Obat HIV Lenacapavir, Kelompok Pasien ODHA di Indonesia Banding Paten Sekunder--ilustrasi
BACA JUGA:Dus Duk Duk dan LindungiHutan Bersatu Kembali Demi Pelestarian Lingkungan
Sehingga tidak terjangkau bagi sebagian besar masyarakat Indonesia yang rata-rata pendapatan bulanannya hanya Rp3,04 juta.
Penelitian dari University of Liverpool menunjukkan bahwa versi generik Lenacapavir dapat diproduksi dengan biaya yang jauh lebih murah.
Yaitu antara $26 dan $40 per tahun jika diproduksi secara massal.
Ketimpangan harga yang sangat besar ini menggarisbawahi perlunya advokasi untuk memastikan produksi obat generik yang terjangkau.
BACA JUGA:Kejari Kaur Ringkus Pelaku Perkosaan dan Perampokan Pasca Buron 6 Tahun
BACA JUGA:Penipuan Mata Uang Kripto, Tokocrypto dan Binance Bantu Bareskrim Sita Rp3 Miliar
Pengajuan banding paten IAC merupakan bagian dari upaya yang lebih luas oleh Make Medicines Affordable Consortium, yang mencakup organisasi-organisasi dari negara-negara seperti India, Argentina, Vietnam, dan Thailand.
Kelompok-kelompok ini menantang paten Lenacapavir milik Gilead untuk memungkinkan produksi obat generik yang lebih terjangkau.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa inovasi yang menyelamatkan nyawa seperti Lenacapavir dapat diakses oleh semua orang.
Terutama di negara-negara berkembang, tanpa dibatasi oleh monopoli paten yang tidak dapat dibenarkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: