Kebijakan Tarif Impor Donald Trump dan Dampaknya pada Pasar Kripto

Kebijakan Tarif Impor Donald Trump dan Dampaknya pada Pasar Kripto

Kebijakan Tarif Impor Donald Trump dan Dampaknya pada Pasar Kripto--ilustrasi

Indeks volatilitas Bitcoin juga melonjak dari 50% menjadi 54%, yang mencerminkan meningkatnya ketidakpastian di kalangan investor.

Sentimen pasar berubah dengan cepat, dengan banyak pedagang menarik diri dari aset berisiko tinggi demi investasi yang lebih aman.

BACA JUGA:Meme, Jenis Koin Crypto yang Menguntungkan tahun 2025? Bittime Gelar LaunchDrop Giveaway 1 Triliun BabyDoge

BACA JUGA:Pasca Dilantik, Kepala Daerah Terpilih Bisa Langsung Ganti Pejabat

Namun, beberapa analis percaya bahwa turbulensi ini akan berlangsung singkat dan pasar kripto dapat pulih setelah stabilitas kembali.

Meskipun terjadi kepanikan awal, mata uang kripto dapat muncul sebagai lindung nilai terhadap ketidakstabilan ekonomi jika ketegangan perdagangan terus berlanjut dan inflasi meningkat.

Tren serupa diamati selama pandemi COVID-19 ketika investor beralih ke aset digital untuk melindungi kekayaan mereka dari ketidakpastian keuangan.

Jika inflasi terus meningkat, Bitcoin dan mata uang kripto lainnya mungkin mendapatkan daya tarik sebagai alternatif penyimpan nilai.

BACA JUGA:PT Sejahtera Bersama Nano Luncurkan Produk Tokenisasi Obligasi Pertama di Indonesia

BACA JUGA:Kuasa Hukum Korban Pembunuhan Sadis dan Keji Temukan Banyak Kejanggalan pada Rekonstruksi

Dalam jangka panjang, meskipun kebijakan tarif saat ini telah mengganggu pasar kripto, kebijakan tersebut juga dapat memperkuat persepsi aset digital sebagai opsi investasi yang layak di masa yang tidak pasti.

Meskipun volatilitas masih menjadi perhatian, pedagang berpengalaman dan investor institusional mungkin melihat fluktuasi ini sebagai peluang untuk memanfaatkan pergerakan harga.

Seperti biasa, mereka yang terlibat dalam perdagangan kripto harus melakukan penelitian menyeluruh dan penilaian risiko sebelum membuat keputusan investasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: