Kantor Media Tempo Mendapat Kiriman Kepala Babi, Teror Terhadap Host Siniar 'Bocor Alus Politik'

Kantor Media Tempo Mendapat Kiriman Kepala Babi, Teror Terhadap Host Siniar 'Bocor Alus'--ilustrasi
BACA JUGA:Pasar Saham Melemah, Kripto Tunjukkan Ketahanannya
Kekuasaan otoriter atau cenderung otoriter tahu persis bahwa demokrasi itu hakikatnya membatasi kekuasaan.
Mengapa? Sederhana, supaya tidak sewenang-wenang. Masyarakat demokratis perlu pers yang independen agar ada kontrol terhadap kekuasaan dari masyarakat.
Setelah Reformasi 1998, Indonesia melembagakan pers bebas dan jaminan keselamatan kerja jurnalis melalui Undang-undang Pers Nomor 40 tahun 1999.
Maka, kami menyatakan bahwa kami bersama-sama Tempo dan pekerja media. Kami bersama seluruh warga negara yang menginginkan agar pers yang bebas tetap dijaga dan jurnalis bekerja secara aman.
BACA JUGA:3 Polisi Tewas Ditembak Saat Gerebek Arena Sabung Ayam Milik Oknum TNI di Way Kanan
BACA JUGA:Buka Puasa Bersama, Bupati Kaur Gusril Pausi Ajak Seluruh Elemen Bersama Bangun Kaur
Kami menyatakan: setop aksi pengecut untuk menakut-nakuti jurnalis.
Atas ancaman dan teror busuk ini kami tidak merasa perlu untuk menuntut pihak keamanan mencari tahu siapa pelakunya, apa motifnya.
Kami sulit percaya bahwa aparat keamanan berkehendak untuk berpihak pada rakyat. Hari ini, saat Tempo dikirimi kepala babi, UU TNI disahkan; dan pengkhianatan polisi pada rakyat sudah berbabak-babak.
Apa masih patut kami meminta mereka untuk menuntaskan teror busuk atas Tempo?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: