9,13 Persen Balita di Luas Beresiko Stunting

Senin 05-12-2022,09:47 WIB
Reporter : Redaksi Harian RKa
Editor : Redaksi Harian RKa

"Dengan rutin mengikuti Posyandu sejak fase kehamilan hingga masa pertumbuhan. Kondisi sang anak bisa terpantau. Sehingga bila ditemui gejala dapat dilakukan penanganan sejak dini," kata Sentri.

"Karenanya harapan kami agar ibu hamil dan menyusui, serta memiliki anak usia Baduta dan Balita.  Secara rutin datang ke Posyandu, sebagai langkah pencegahan stunting sejak dini," harapnya.

Lanjut Kapus Luas, dalam penanganan anak yang terkena stunting.

Bila kondisi tak seimbangnya nutrisi dalam tubuh. Baik itu kekurangan ataupun kelebihan.

BACA JUGA: Sura dan Sulu, Maskot Pemilu 2024! Miliki Makna dan Desain Ikonik

BACA JUGA: 2023 Hilal CPNS dan PPPK Semakin Nyata, Siapkan Dokumen Persyaratannya berikut!

Maka dalam penanganan dilakukan pemberian pemberian nutrisi, sesuai dengan jenis yang dibutuhkan serta dosisnya.

Sedang terjadi karena adanya kondisi medis tertentu. Dalam penanganan tenaga kesehatan, akan fokus pada penanganan kondisi tersebut.

Dalam meningkatkan pemahaman masyarakat di Kecamatan Luas tentang masalah kesehatan stunting.

Salah satu inovasi langkah dilakukan Puskesmas Luas, yakni melalui program Garpu Penting (Gerakan Peduli dan Penyuluhan Stunting).

"Masyarakat banyak yang belum mengerti dan belum tahu, apa itu stunting. Jadi dalam program ini, setiap kali Posyandu ataupun rapat desa. Kami melakukan sosialisasi terkait stunting. Seperti beberapa waktu lalu kami lakukan dalam kegiatan rembuk stunting," pungkasnya Kapus Luas.

Jumlah Balita Beresiko Stunting di Kecamatan Luas

BACA JUGA: 5 Destinasi Wisata di Provinsi Bengkulu Ini Bagian dari Perjuangan Kemerdekaan RI

BACA JUGA: 10 Tips Bikin Bekal Awet Berhari-hari, OTW Perjalanan Jauh Natal dan Tahun Baru

1. Serdang Indah 2 Balita

2. Cahaya Negeri 7 Balita

Kategori :

Terkait

Selasa 14-02-2023,14:30 WIB

Remaja Bersiko Terjangkit HIV