Sementara itu, Pemerintah saat ini mengaku sedang melakukan review terhadap harga BBM pertamina.
BACA JUGA:BPH Migas Salurkan BBM Subsidi Tembus 46,7 Juta KL Per Desember 2022
BACA JUGA:Anak-Anak hingga Jokowi Main Lato-Lato, Sekarang Sudah Merambah Kaur Bengkulu, Apa Kata Psikolog?
Review untuk rencana penurunan harga BBM Pertamina itu dilakukan setelah pada akhir bulan November lalu pemerintah menaikan harga BBM pertamnia.
Yaknis jenis BBM non subsidi Pertamax Turbo (RON 98) senilai Rp 15.200 per liter, Dexlite (CN 51) sebesar Rp 18.300 per liter dan Pertamina Dex (CN 53) sebesar Rp 18.800 per liter.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menerangkan review harga BBM Pertamina itu salah satu alasannya melihat tren harga minyak mentah dunia yang sudah turun.
BACA JUGA:Top, Harga BBM Pertamina Proses Review, Aturan Baru BBM Langsung Berlaku 1 Januari 2023
BACA JUGA:Kronologi Minibus Sejoli Tercebur ke Laut Pelabuhan Merak, Niat Liburan ke Sumatera Berujung Tragis
Sementara itu harga minyak mentah dunia bahkan sempat berada pada posisi paling rendah pada pedagangan pekan lalu yakni USD 71 per barrel.
Namun besaran harga BBM Pertamina yang akan ditetapkan nanti tentu bukan hanya melihat fluktuasi harga minyak mentah dunia.
Ada pertimbangan lain seperti harga Mean of Plats Singapore (MOPS) maupun nilai tukar rupiah.
"Tentu kita review. Secara berkala semua Jenis Bahan Bakar Umum (JBU) akan dikaji dengan pertimbngan-perimbangan yang ada," kata Irto.
Sementara itu pada 1 Desember 2022 lalu, harga BBM Pertamina telah mengalami kenaikan untuk jenis Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.