Nicke memastikan, meski diproyeksi akan over kuota, Pertamina bakal tetap menjaga ketersediaan kedua bahan bakar bersubsidi tersebut.
Hal itu sebagai maksud agar tidak terjadi kelangkaan dan harganya bisa stabil.
"Dalam situasi seperti ini kami jaga betul untuk pasokannya ada, walaupun melebihi kuota kami pastikan stoknya ada, sehingga tidak ada kelangkaan yang bisa meningkatkan harga," kata dia.
BACA JUGA:Calon Pembeli Wajib Terdaftar untuk Beli Gas Elpiji 3 kg, 4 Kategori Ini Berhak sesuai Aturan Baru
BACA JUGA:Cocok Buat Memulai Usaha Baru, Cara Pengajuan KUR Diterima Bank BRI
Pada rapat sebelumnya, Bicke mengusulkan untuk adanya penambahan kuota elpiji 3 kg.
Celah untuk pemerintah menambah alokasi elpiji tabung melon tersebut tanpa menambah anggaran subsidi.
Ia menjelaskan, tren harga Contract Price Aramco (CPA) yang menjadi acuan harga gas dunia, masih di bawah asumsi APBN 2023.
Begitu pula dengan, kurs atau nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang juga masih di bawah asumsi.
BACA JUGA:Cara Jitu Pengajuan KUR Agar Diterima dan hanya Bayar angsuran Rp500 ribu sebulan
Dengan demikian, ada selisih antara anggaran yang disiapkan dengan realisasi penggunannya yang bisa digunakan untuk menambah alokasi elpiji 3 kg.
"Untuk over quota ini kami memerlukan dukungan agar bisa disetujui oleh pemerintah sebagai bagian subsidi dengan tidak menambah jumlah subsidi, karena CPA-nya kan jauh di bawah yang direncanakan, demikian juga untuk kursnya," papar Nicke.***