Di kota ini, jaringan pelaku penyalahgunaan BBM bersubsidi berhasil dibongkar Kepolisian Resort Kota Yogyakarta di wilayah Terban Gondokusuman pada pekan lalu.
BACA JUGA:SEGERA, Peluncuran UNIQLO U Fall/Winter 2023, Desain Simpel dan Bergaya
Dari hasil penyelidikan polisi, penyalahgunaan BBM bersubsidi itu ternyata telah berlangsung sejak awal tahun 2023.
Brasto memaparkan, dalam sehari tersangka beserta komplotannya bisa membeli sebanyak 800 liter BBM subsidi jenis Pertalite.
“Penyalahgunaan BBM bersubsidi di Yogyakarta itu para pelaku memakai sepeda motor yang dimodifikasi, lalu berkeliling ke SPBU-SPBU,” ujarnya, Senin 25 September 2023.
Adapun tangki motor para pelaku dimodifikasi sehingga dapat memuat banyak muatan BBM subsidi yang dibeli.
BACA JUGA:Ilmuwan Rusia Menemukan Bakteri Penyebab Biokorosi Baja di Laut Barents
BACA JUGA:Update Harga Elpiji 3 Kg, 5,5 Kg dan 12 Kg pada Pekan Keempat September 2023
BBM subsidi yang dibeli para pelaku itu kemudian ditimbun di sebuah kos-kosan yang disewa pelaku. BBM itu lalu didistribusikan kepada konsumen yang sebagian di antaranya merupakan sebagian agen Pertamini di wilayah Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman.
Keuntungan yang didapat komplotan pelaku dalam sebulan sedikitnya mencapai Rp 11 juta. Dalam melakukan kejahatan itu, pelaku bekerja sama dengan petugas pom bensin dengan memberikan tip sebesar Rp2.000 kepada petugas SPBU saat membeli Pertalite.
"Kami mengapresiasi langkah cepat Polresta Yogyakarta yang menangkap oknum penimbun BBM jenis Pertalite itu," kata Brasto.
"Kami ingatkan juga, kepada para pemilik SPBU agar turut mengawasi operatornya, agar tidak menerima tip dari konsumen untuk pelayanan di SPBU."
BACA JUGA:7 Negara dengan Masjid Terbanyak, Nomor 2 Tidak Disangka
Lebih jauh, Brasto meminta kepada SPBU untuk segera melaporkan ke Pertamina Patra Niaga jika melihat ada transaksi yang mencurigakan.