PALESTINA, RADARKAUR.CO.ID - Presiden Palestina Mahmoud Abbas menganggap Amerika Serikat bertanggung jawab atas kurangnya solusi politik terhadap konflik Timur Tengah. Setelah lolos dari maut saat mobilnya ditembaki oleh tentara Israel, Mahmoud Abbas menyatakan situasi kemanusiaan di Jalur Gaza semakin memburuk.
Dengan demikian, rumah sakit bukan hanya kehabisan bahan bakar dan sumber daya. Namun 2 rumah sakit yang masih sempat beroperasi yakni Rumah Sakit Al Shifa dan Rumah Sakit Indonesia jadi sasaran roket Israel.
Sebelumnya, PBB menyatakan bahwa jenis produk dasar telah hilang dari rak-rak toko di Jalur Gaza.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan bahwa tanggung jawab atas kurangnya solusi politik terhadap konflik Timur Tengah sepenuhnya berada di tangan Amerika Serikat.
BACA JUGA:10 Alasan Orang Kaya Makin Kaya, Networking hingga Mindset Ternyata Ngaruh Banget!
"Amerika Serikat, yang sepenuhnya mendukung pasukan pendudukan, memikul tanggung jawab atas kegagalan mencapai solusi politik terhadap krisis di Palestina," RIA Novosti mengutip pernyataannya.
Sementara itu, situasi kemanusiaan di Jalur Gaza terus memburuk. Seperti dilansir Reuters, RS Al-Shifa sudah kehabisan bahan bakar sehingga mengakibatkan satu bayi meninggal dunia.
Bersamaan dengan ini, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan pada 11 November bahwa Rumah Sakit Al-Quds di Jalur Gaza mungkin berhenti bekerja dalam beberapa jam mendatang karena menipisnya pasokan bahan bakar untuk generator.
Pesan tersebut menyatakan bahwa 500 pasien akan kehilangan perawatan medis, dan mereka yang berada di unit perawatan intensif serta bayi di inkubator akan meninggal.
Sementara itu, IDF mengeklaim telah menguasai 11 pos militer Hamas. Selain itu, dilaporkan bahwa pejuang dari Brigade Nahal menemukan dan menghancurkan jalur bawah tanah sayap militer Hamas.
BACA JUGA:Resep Camilan Viral yang Ngetren, Coba Yuk Resep Aci Telur, Cimol Kopong, dan Donat Indomie!
BACA JUGA:48 Ucapan Selamat Hari Ayah yang Penuh Cinta, Pilihlah Ucapan sebagai Cerminan Hati Pada Ayahmu!
Namun fakta yang mengejutkan bahwa setelah pertempuran sehari 11 November 2023, pertama kali Israel menyatakan gencatan senjata selama 7 jam.
Hal itu diduga bahwa Israel banyak kehilangan pasukan akibat tewas dan cidera dalam pertempuran darat yang berlangsung semalam suntuk itu.