Siapa membunuh Putri (26): Bluebeach Nenia
Asyik kencan dengan cewek Michat, Kaget Tiba-Tiba Didatangi Ortu.--(dokumen/radarkaur.co.id)
Ini lebih menarik buat saya sebagai wartawan. Nenia bisa jadi pintu masuk ke dalam kasino itu, memenuhi rasa-ingin-tahu-ku.
”Boleh. Telepon aja dulu ya...” Dia segera berlalu.
Yon bertanya padaku apakah Nenia masih sama Bang Eel.
”Nggak tahu, Yon. Sudah nggak kayaknya.”
Saya dan Yon hendak meninggalkan INN Cafe, ketika serombongan tamu datang.
Beberapa orang di antaranya seperti saya pernah lihat di pengadilan.
”Kayaknya itu orang-orang AKBP Pintor,” kataku pada Yon.
”Yang dua orang itu anggota tim pengacaranya,” kata Yon, menunjuk orang yang dimaksud.
Kami berselisih di pintu keluar. Seorang di antaranya mengenali saya.
”Wah, ini dia si wartawan hebat kita,” katanya.
”Oh, ini dia Abdurrauf itu ya?” kata temannya.
Jarang sekali sekali orang menyebut bahkan sekadar tahu nama lengkapku.
Cara dia menyebut nama saya dengan nama lengkap seakan mau bilang bahwa dia telah mencari informasi banyak tentang saya.
”Ah, mau kemana, Bung? Kita minum-minum dululah. Laku kan koran kalian hari ini?”
”Sudah dari tadi, Pak,” kataku.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: