Siapa membunuh Putri (26): Bluebeach Nenia

Siapa membunuh Putri (26): Bluebeach Nenia

Asyik kencan dengan cewek Michat, Kaget Tiba-Tiba Didatangi Ortu.--(dokumen/radarkaur.co.id)

”Penyidik kasus ini tiba-tiba diganti. Ada penyidik yang punya dendam pribadi pada AKBP Pintor. Tak cukup bukti untuk menersangkakan klien kami.  Nanti saya buktikan di pengadilan,” katanya.  

Awang, Runi, dan AKBP Pintor diajukan kembali ke persidangan dengan dakwaan terpisah. 

Pengacara Restu Suryono dan tim tetap jadi pembela Awang dan Runi. 

Kesaksian Awang dan Runi menguatkan dakwaan pada AKBP Pintor.

Cerita yang ditangkap dari sidang sebelumnya menjelaskan bagaimana AKBP Pintor meminta Awang untuk membunuh Putri, tiga minggu sebelum kejadian. Dengan janji dibayar Rp50 juta. 

Awang diberi ATM untuk menarik uang, dengan secarik kode PIN. Lalu Awang dan Runi diberi tiket kapal agar pergi meninggalkan Borgam.

Awang menerima uang Rp 2 juta setelah membuang mayat Putri dan menunggu di hotel Bersama Runi dan Zakia, anak korban dan AKBP Pintor.

Anak itu akan dijemput dan diserahkan ke AKBP Pintor setelah sisa uang yang dijanjikan diserahkan. 

Garis besarnya begitu. Saya menyiapkan tim liputan, membuka lagi seluruh berita kami, dan membuka lembar kertas baru di dinding ruang rapat.   

Nenia meng-SMS, bertanya kapan saya bisa menemuinya. Sore itu dia ada waktu.  Edo mengantarku ke Hotel Bluebeach Resort.

Tampak tak berbeda dengan resort yang lain. Kasino itu, kabarnya, ada di ruangan besar di basement.  Juga di lantai paling atas, yang punya akses khusus.  

Nenia menemuiku di ruang meeting hotel. ”Aku lagi break sebentar. Terima kasih ya sudah datang,” kata Nenia. 

Dia berpakaian sangat professional. Dengan setelan yang pas di badan, 

”Apa kabarnya Bang Eel?” tanya Nenia.

Tadinya justru saya yang mau bertanya soal itu, belakangan Bang Eel jarang bercerita soal soal hubungan mereka berdua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: