Siapa membunuh Putri (26): Bluebeach Nenia

Siapa membunuh Putri (26): Bluebeach Nenia

Asyik kencan dengan cewek Michat, Kaget Tiba-Tiba Didatangi Ortu.--(dokumen/radarkaur.co.id)

”Ternyata betul.”

”Makanya tadi kami masuk, susul ke sini,” kata Edo.  

 Saya memandangi kawan-kawan Edo. Mereka membalas pandanganku seperti pasukan menunggu perintah komandan. 

Edo mungkin paham kebingunganku. Ia menjelaskan dengan ringkas tentang geng Terpedo yang ia kumpulkan. 

”Teman-teman ini perlu pekerjaan,” kata Edo.  

”Bagaimana bisa dapat kerja di INN Café ini?” tanyaku.  

”Bang Jon yang bantu,”  kata Edo. 

Saya memandangi Edo. Melihat ketulusannya membantu kawan-kawannya. Saya juga diam-diam salut sama Bang Jon.

Urusan Edo dan Terpedo tak bisa saya campuri.  Dalam hati saya timbul juga rasa aman, ada yang melindungi. Hari-hari ke depan mungkin saya memerlukan itu. 

”Tadi saya lihat ada pemred Podium Kota bareng mereka,” kata Yon.

Yon menggerutu. Kesal sekali ia.  Yon bilang ia bisa suruh sekuriti usir mereka.  

”Sudah, Yon. Biarkan saja,” kataku. 

AKBP Pintor  dibawa ke Borgam. Kedatangannya disambut dan dielu-elukan massa yang menunggu sejak pagi. Seperti pahlawan besar.

Ia langsung dibawa dan ditahan di tahanan Kejari dengan status tersangka. 

Di Bandara Hang Tuah, pengacaranya, Johnson Panjaitan SH, langsung menggelar jumpa pers. Ia yakin kliennya tak bersalah, penetapan kliennya sebagai tersangka katanya hanya fitnah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: