Culture Shock? 5 Tradisi Pernikahan di Kaur yang Bikin Heran Orang Kota

Culture Shock? 5 Tradisi Pernikahan di Kaur yang Bikin Heran Orang Kota

Culture Shock? 5 Tradisi Pernikahan di Kaur yang Bikin Heran Orang Kota.--Tangkapan layar YouTube @Zhafran RA Chanel

Sedangkan di perkotaan untuk menebar Undangan hanya perlu memakai undangan fisik (kertas) tanpa harus mendatangi satu persatu.  

 

2. Mencatat Nominal Amplop dari Tamu Kondangan

Memberi amplop atau kado pernikahan baik di desa maupun perkotaan adalah kebiasaan yang mendarah daging. Membawa amplop menjadi formalitas antara pemilik hajat dan tamu. Namun, ada yang unik dari tradisi pernikahan desa.  

Saat pernikahan dan resepsi berlangsung, biasanya dibagian meja menyambut tamu undangan, selain dijejerkan makanan disana juga sudah ditaruh kotak amplop. Ada petugas khusus yang berjaga di meja kue dan kotak amplop.  

Nah, kalau sekarang tugas penjaga amplop biasanya hanya memantau tamu yang memberi amlop. Sedangkan yang dicatat adalah tamu yang datang membawa kado khusus.  

Karena sudah terbilang ribet, biasanya mencatat nama Pemberi amplop dan nominal uangnya dilakukan secara serentak saat membuka Amplop dan menghitung pendapatan.  

 

3. Bingkisan Sembako dan Hasil Bumi dari Emak-emak

Tradisi pernikahan di desa bisa dikatakan ajang silaturahmi dan saling membantu antar individu. Biasanya, emak-emak akan membawa bingkisan khusus berupa sembako dan hasil bumi untuk diberikan kepada Keluarga yang akan melangsungkan pernikahan.  

Kalau di daerah Kaur, Bengkulu saat membawa bingkisan emak-emak hanya memerlukan sebuah baskom berukuran sedang. Lalu, baskom itu diisi beras, gula, garam, sabun dan lainnya. Lalu, baskom itu dibungkus menggunakan kain.  

Uniknya saat menenteng itu kamu akan menyaksikan gaya unik dan tradisional ala emak-emak saat menenteng bingkisan di tangan kanan, lalu sekarpet telur ayam ditangan kiri. Belum lagi perintilan tas yang wajib banget dibawa.  

 

4. Asul-asul atau Hadiah sebagai ungkapan terima kasih

Kalau dikota biasanya asul-asul hanya berbentuk pemberian kue kering atau dan souvenir sebagai ungkapan terima kasih karena sudah mendatangi undangan. Nah, kalau di desa bisa bervariasi.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: