Tak Hanya Indah, Objek Wisata Indonesia Ini Menyimpan Kisah Tragis dan Menyeramkan
Benteng Marlborough, Bengkulu--(dokumen/radarkaur.co.id)
Sampai saat ini masih menjadi cerita turun temurun dan sering menjadi perbincangan masyarakat sekitar maupun pendatang. Mitosnya jika datang ke Pantai Parangtritis dilarang memakai pakaian berwarna hijau.
BACA JUGA:Stunting Ancaman bagi Generasi Masa Depan Bangsa, Ini Program Pemerintah
6. Benteng Marlborough, Bengkulu
Di pulau Sumatera, ada Benteng Marlborough peninggalan Inggris.
Benteng berbentuk kura-kura ini sangat megah berdiri di tepi Pantai Tapak Paderi di Bengkulu. Namun sayang di balik pesonanya, tersimpan kisah mistis yang menyelimutinya.
Saat melangkahkan kaki di Benteng megah ini, traveler bisa melihat parit besar penuh jebakan yang mengelilingi benteng.
Hal ini adalah bukti nyata bahwa dahulu benteng ini memang digunakan sebagai tempat pertahanan Inggris dari pejuang Bengkulu.
Di sebelah kanan awal pintu masuk terdapat dua makam bertuliskan Robert Hamilton dan Thomas Parr. Kabarnya Hamilton adalah tentara dan Parr adalah seorang residen.
BACA JUGA:Pemda Kaur Pembinaan Marbot dan Guru Mengaji di 4 Kecamatan
Mereka dimakamkan di dalam benteng, karena takut makamnya dihancurkan warga yang anti penjajah.
Tidak sampai di situ, ada juga lorong yang dahulu sempat menjadi bekas ruang penjara.
Ngerinya, di salah satu ruang tahanan ada sebuah tembok berdarah yang menjadi saksi bisu dari seorang tahanan Belanda yang sempat ditahan di benteng tersebut.
Tahanan itu menggurat dan menulisi tembok dengan darahnya. Namun mungkin karena sudah tua, warna temboknya malah menjadi coklat dan bukan merah.
Gambarnya pun berupa empat arah mata angin dalam bahasa Belanda bertuliskan curhat penderitaan si tahanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: