Di Marketplace Guru jadi 'Barang Dagangan', P2G: Nadiem Makarim Bikin Kedudukan Guru Makin Tidak Terhormat!
Dirjen GTK Kemendikbud Usulkan Kontrak PPPK Guru Perpanjang Otomatis hingga Pensiun, Ini Jawaban Kemenpan--(dokumen/radarkaur.co.id)
RADARKAUR.CO.ID - Wacana Mendikbud Ristek Nadiem Makarim membikin Marketplace guru menuai tanggapan beragam.
Para guru menilai penyebutan marketplace guru akan membuat kedudukan guru makin tidak terhormat.
Seakan bahwa guru hanyalah barang dagangan dan mendegradasi nilai-nilai guru.
Pembentukan Marketplace sebagai lokapasar guru akan membuat guru sekadar barang jualan.
BACA JUGA:Tanda Kiamat Shopee DKK makin Nyata, Publik RI Doyan Belanja di TikTok Shop
Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Advokasi P2G Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Iman Zanatul Haeri.
Iman merasa penggunaan diksi Markerplace tidak tepat dan cenderung merendahkan martabat guru sebagai seorang pendidik.
Marketplace merupakan tempat dilakukan jual beli barang dengan nilai harga yang disepakati.
Dimana benda yang dijualbelikan tidak memiliki rasa atau hak untuk menyampaikan hak.
BACA JUGA:Kasus IRT Positif Mengidap HIV meningkat di 2023, Kemenkes Ungkap Penyebabnya
BACA JUGA:1 Remaja di Kaur Positif HIV, Khawatirkan Masih Ada Pengidap HIV/AIDS Tak Melapor
"Penggunaan diksi marketplace sangat tidak tepat untuk digunakan kepada guru. Hal itu bisa mendegradasi guru menjadi sekadar barang jualan. Penggunaan kata itu membuat kedudukan guru dinilai menjadi semakin tidak terhormat," kata Iman.
Sebelumnya dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI, Mendikbud ristek Nadiem Makarim mengungkapkan rencana pembentukan Marketplace Guru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: