Iklan Banner KPU Provinsi Bengkulu

Cawe-Cawe Ratu Belanda Pada Harta Kekayaan Low Tuck Kwong, Orang Terkaya RI

Cawe-Cawe Ratu Belanda Pada Harta Kekayaan Low Tuck Kwong, Orang Terkaya RI

Cawe-Cawe Ratu Belanda Pada Harta Kekayaan Low Tuck Kwong, Orang Terkaya RI--(dokumen/radarkaur.co.id)

Karena terlebih dahulu handal di bidang kontruksi, ia lantas mendirikan perusahaan kontraktor di Tanah Air bernama PT. Jaya Sumpiles Indonesia (JSI) setahun kemudian.

Kwong mengklaim kalau perusahaan yang bergerak di bidang pekerjaan umum ini menjadi perintis pekerjaan pondasi tiang pancang selama kurun 1980-1990-an.

Pada 1988, JSI putar haluan. Kwong mulai melirik potensi industri batu bara karena meningkatnya permintaan pasar internasional.

Alhasil, 10 tahun kemudian dan lima tahun setelah resmi jadi Warga Negara Indonesia, tepatnya pada 1997, terjadilah kontrak dan pengakuisisian dua perusahaan batu bara, yakni PT. Gunung Bayan Pratamacoal (GBP) dan PT. Dermaga Perkasapratama (DPP).

BACA JUGA:Kisah dr Cipto Mangunkusumo Pernah Usul Raja Kasunanan Surakarta Pensiun

BACA JUGA:Pemerintah Sepakat Hapus Masa Kontrak Kerja PPPK, Marketplace Guru dan Poin-Poin Pentingnya

PT. Gunung Bayan Pratamacoal (GBP) adalah perusahaan milik Haji Asri yang telah jadi pemain lama di sektor batu bara Kalimantan Timur.

Kwong membeli sahamnya seharga Rp 5 Miliar.

Belakangan, Kwong menyatukan dua perusahaan itu menjadi satu perusahaan induk: PT. Bayan Resources Tbk (BYAN).

Sejak saat itulah, BYAN memiliki hak eksklusif pertambangan dari pemerintah Indonesia.

BACA JUGA:Kuliah Sambil Usaha, Mahasiswa asal Kaur Sukses jadi Peternak Ayam Jago

BACA JUGA:KASIHAN! Honorer diangkat PPPK, Masa Kerja justru jadi Nol, Sistem Kontrak Wajib Dihapus

Pada 2021, perusahaannya menerima lima kontrak dan tiga kuasa pertambangan dari pemerintah Indonesia.

Total konsesinya mencapai 81. 265 hektar.

Kini di tengah situasi global tidak menentu, Kwong ibarat tertimpa duran runtuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: