Lomba Panjat Pinang, Ultah Ratu Belanda dan Penghinaan Martabat Bangsa Indonesia
Lomba Panjat Pinang, Ultah Ratu Belanda dan Penghinaan Martabat Bangsa Indonesia--ilustrasi
Akan tetapi dari berbagai sumber disebutkan panjat pinang memiliki sejarah kelam di balik penindasan di masa penjajahan Belanda ke Hindia Belanda.
Rakyat jelata berbondong-bondong mengikuti lomba ini untuk memperebutkan hadiah dan bangsawan menganggapnya sebagai sebuah hiburan.
BACA JUGA:Harga BBM Turun per 2 Juni 2023, Ini Rincian Harga Pertamax Cs dari Sabang sampai Merauke
BACA JUGA:Berikut Rincian Harga BBM Terbaru di wilayah Jabodetabek
Tidak sedikit rakyat pribumi yang tewas terjatuh dari pinang yang dipanjat. Karena pinang yang dipanjat pada masa itu sangat tinggi.
Namun rakyat yang membutuhkan makanan diatasnya terpaksa terus memanjat meskipun melihat sesama pribumi meregang nyawa.
Hal itu malah membuat para bangsawan Belanda senang gembira.
Jika rakyat berhenti memanjat, akan mendapatkan hukuman dari para serdadu.
BACA JUGA:Cerita Rakyat Bangka Belitung: Legenda Pulau Kapal
BACA JUGA:Cerita Rakyat Bali: Asal Mula Selat Bali
Meskipun lomba Panjat Pinang ini awal mulanya adalah untuk memperingati Ulang Tahun Ratu Belanda.
Namun meskipun Indonesia Merdeka, lomba ini tetap diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI. Dimana bulannya sama dengan HUT Ratu Belanda yakni Agustus.***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: